BLOGGER TEMPLATES AND Friendster Layouts »

Saturday, April 10, 2010

Ludwig van Beethoven

Ludwig van Beethoven (lahir 17 Desember 1770 di Bonn, wafat 26 Maret 1827 di Wina) adalah seorang komponis musik klasik dari Jerman. Karyanya yang terkenal adalah simfoni kelima dan kesembilan, dan juga lagu piano Für Elise. Ia dipandang sebagai salah satu komponis yang terbesar dan merupakan tokoh penting dalam masa peralihan antara Zaman Klasik dan Zaman Romantik. Semasa muda, ia adalah pianis yang berbakat, populer di antara orang-orang penting dan kaya di Wina, Austria, tempatnya tinggal. Namun, pada tahun 1801, ia mulai menjadi tuli.

Ketuliannya semakin parah dan pada 1817 ia menjadi tuli sepenuhnya. Meskipun ia tak lagi bisa bermain dalam konser, ia terus mencipta musik, dan pada masa ini mencipta sebagian karya-karyanya yang terbesar. Ia menjalani sisa hidupnya di Wina dan tak pernah menikah.

Keluarga dan masa muda

Keluarga

Kakek Beethoven, Ludwig Louis van Beethoven (1712-1773) bertugas sebagai penyanyi di kapel istana Bonn. Ayahnya, Johann van Beethoven (1740-1792) bekerja sebagai penyanyi tenor untuk pangeran Bonn (dari tahun 1752). Ibunya bernama Maria Magdalena Keverich (1767-1787). Johann van Beethoven memaksa anaknya latihan piano berjam-jam karena menginginkan anaknya menjadi 'anak ajaib' seperti Mozart. Beethoven mengadakan konser pertamanya pada tanggal 26 Maret 1778 tapi kepandaiannya tak setara dengan Mozart pada usia yang sama.

Kisah Pisces

INTRO

Mudah-mudahan kalian nggak bosen yah mbaca cerpenku yang bejubel di blog ini… Karena selaluuuuuu aja ada inspirasi buat bikin segala macem sastra hehe…

Sekarang ada kisah tentang Pisces nihhh.. hehe namanya emang dibuat agak aneh, karena orang yang buat aja ANEH ..

Berkisah dari seorang anak perempuan yang bernama Pisces, ia merupakan anak yang begitu periang dan ramahnya bukan main, lebih tepatnya mungkin nggak punya malu kali yaaa.. contohnya waktu di angkot, dengan pedenya anak itu dhadhain motor-motor yang ada di belakangnya sambil masang muka polos tak berdosa.

Tapi ada beberapa pelajaran yang membuat dia sebel banget buat diikutin, salah satunya adalah ‘tambahan’ yaa memang cuman di sekolahnya aja yang ngasih pelajaran ‘tambahan’ khusus.. dia sama teman-temannya pun menuju ke gedung yang di gunakan untuk pelajaran ‘tambahan’ tersebut, mereka menjulukinya sebagai BANKel… disana lah anak-anak yang mimisan (maksudnya ingusan) harus melakukan praktik. Hari ini tugasnya anak-anak untuk membersihkan benda-benda LOGAM di situ yang udah disiapin sama Pak Janahar.. ada yang ngerjainnya bener-bener, ada yang ngerjainnya ngasal, ada yang ngerjainnya ngasal tapi bagus, ada yang ngerjain sungguh-sungguh tapi tetep! Tetep aja nggak bagus-bagus!!!! Itulah yang dilakukan sama Pisces waktu itu, akhirnya dia bersama anak-anak yang lain mempunyai ide nakal biar cepet bersih tu barang! Apalagi kalo bukan dengan meng-amplas barang itu langsung…. Dasar anak nakal!

Bel pulang pun berbunyi, dengan hati yang deg-deg-ser Pisces dan lainnya menghadap ke Pak Janahar, karena Beliau sudah memanggil semuanya untuk bubaran… tadinya kirain Pisces, Dina, Jevil, Wiwid, Tisa, Nanda sama Dara bakal di kumpul plus dinilai barangnya itu.. ehh ternyata dugaan mereka salah besar! Ehh udah-capek-capek bersihin, udah pake cara licik pula nggak taunya cuman ditumpuk gitu aja!!! Owallllaaaaaa perasaan mereka benar-benar kesellllllll banget waktu itu!

“Ihh sial lah! Gue udah capek-capek nyampe baju gue dekil, ehh nggak dinilai!” celoteh Dina esmony.

“Iya Din, bener! Asem banget!!!” Pisces nambahin

Akhirnya kelas pun selesai, dengan perasaan yang kecewa, sebel, tapi bikin hati jadi GILA…

Hari berikutnya Pisces dan teman-temannya, sebagai anak rajin pergi menuju tempat les yang jaraknya cukup jauh (maksudnya kalau jalan kaki mah gempor gitu). Hari itu adalah hari yang ditunggu sama anak-anak karena pelajaran MTK bakalan diajarin sama COACH Mahir, beliau ini dokter muda, dan juga bisa ngehipnosis orang juga.. (tapi bukan pake ilmu mistik yahh). Mereka pada hari itu diajarin trik-triknya terus mencobanya ke orang lain, tedinya Pisces bener-bener nggak percaya sama yang begituan. Tapi ketika ia dihipnosis sama Coachnya langsung, dia belum sepenuhnya percaya juga! Akhirnya seperti biasa mereka pulang dari tempat les tersebut, pukul 18.00.

Hari berikutnya mereka mencobanya di kelas mereka, Pisces nggak mau ikut-ikutan karena dia merasa pusing dihipnosis kemarin, tapi ada salah satu factor yang membuat dia akhirnya ikutan sama yang lain, apalagi kalau bukan krena penasaran..

Dia pun telah dihipnosis sama Tari yang lebih dulu bisa menguasai tekniknya. Lalu ia juga telah beberapa kali dihipnosis sengan teman-temannya, ya sekitar 10 orang mungkin. Termasuk dengan Nanda, Hady, Aziz, de-el-el.. tak mau kalah ia pun sekedar iseng-iseng mencoba menghipnosis Nanda, dan Wiwid dan tentunya memberikan sugesti yang POSITIVE.

Keseruan pada hari itu pun selesai, namun ada yang menggelikan lagi yang terjadi di LIA, tempat Pisces menuntut ilmu, khusus Bahasa Inggris, kebetulan hari itu mereka ada test akhir untuk nentuin lulus enggaknya di level itu..

Ternyata yang ngawas kali ini adalah Mr. Oscar, Pisces emang belum pernah diajar sama Mr, oscar makanya dia baru tau kalau beliau dijulukin Mr. Sexy karena memang gaya ngomongnya bener-bener ’sexy’ hahaha...

Tukutukutuk.. ari pun tiba-tiba datang dengan wajar melas plus ngos-ngosan!

“Why you come late?” Tanya Mr. sexy.

“there were traffic jam, Mr.” jawab Ari polos.

“so, why you come here?”

“I want to study,” jawab Ari bingung.

“Better if you go home now,”

“Lho?”

“Why?”
”Why I must go?” Tanya Ari yang masih kebingungan.

“Because you told if you wanna study, this time in LIA is don’t teaching-learning, you know. But have a test,”

“Hahaha” sorak sekelas rame banget, ditambah expresi wajah Mr. sama Ari yang masang muka polos.

Hari ini pun ditutup dengan candaan di tempat les yang kocak, Pisces pun dapat mengerjakan soal dengan baik. Tetapi sampai di rumah, ia merasakan sesuatu yang ganjal menimpa dirinya. Tanpa terasa ia merasa jatuh cinta lagi terhadap orang yang sama, bahasa gaulnya adalah CLBK, ia pun kembali teringat pada seseorang kala itu juga. Padahal sebelumnya ia benar-benar sudah melupakannya. Heran memang..

Hari berikutnya pun datang, di pagi yang menakjubkan ini ternyata cukup menakjubkan diawali dengan hal-hal yang aneh binti gokiel dalam hidup Pisces, ia memang tidak pernah membuat hidupnya hampa walau sehari saja. Sepertinya ilmu hipnosis yang lusa ia pelajari pun mulai meluas pagi itu, dengan polosnya ia dihipnosis suruh nangis, dan ngomong Bahasa Jawa dan Inggris, herannya itulah yang memang terjadi.

Mereka yang ikut dalam KKM pun dipanggil oleh pihak sekolah pada jam istirahat pun dipanggil, meraeka yang menang atau pun belum berhasil diharuskan ikut untuk sekedar memamerkan saja. Akhirnya mereka pergi menuju SMP yang dituju, sebelumnya Pisces dan Yanet memang sudah janjian mau ketemuan di sana. Kebetulan di bidang Bahasa Inggris dia memang juara 6, nah Pisces bahkan tidak mengetahui hasil kerjanya selama ini. Sesampainya di sana, ia sudah menyadari bahwa Yanet, sahabatnya sudah ada di situ, dan kebetulan duduk di depan Pisces, tapi Pisces tidak mau menegurnya karena melihat Yanet sedang membaca dengan serius. Akhirnya begitu ia dipanggil maju ke depan untuk penyerahan piala, ia beru sadar bahwa yang berada di belakangnya adalah Pisces, dengan nada bingung dia bilang,

”Lho kok dari tadi nggak dipanggil sih?”

”Yeee tadi kan lagi mbaca, nanti keganggu lagi”

”Ohh maaf yah,”

”Nggak papa kok”

”Oia selamat yaa juara 6.. hehe,” canda Pisces.

”Iya, makasih yaa,”

Hari ini di SMP tersebut akhirnya selesai juga dengan membawa banyak piala dari kompetisi tersebut, walau pun Pisces belum mendapat juara, tapi dengan pede nya di angkot dia mengankat piala milik Agus di depan penumpang motor di jalan, tentunya yang ada di belakang mesam-mesem juga nggak karuan.

Oia, SMP Pisces membawa banyak anggota kan ke SMP yang ditunjuk itu, ehh begitu sampai di sana ternyata cuman mereka lah yang kayak rombongan sirkus mau pentas. Nggak nyangka juga sih kalau ternyata dikasih snack, otomatis anak SMP Pisces lah yang menghabiskan konsumsi yang paling banyak. Berhubung Pisces nggak napsu makan di ruangan itu, dengan pede nya dia bawa snacknya ke luar. Nahh, yang parahnya dia malah makan di angkot dengan pedenya, sambil nawarin ke yang lain juga tentunya.

Setelah sampai di sekolah, ternyata diharuskan untuk mengikuti jam tambahan. Dia pun mengikuti pelajaran fisika dengan sungguh-sungguh. Tetapi pada pukul 13.30 ia mulai gelagapan karena harus mengikuti oral test di LIA. Dengan buru-buru, selesai kelas fisika, ia pun berlari menyebrang lalu lintas. Bus yang ia tunggu-tunggu pun akhirnya sampai juga, walau pun memakan waktu yang lama.

Akhirnya Pisces masuk ke koridor LIA pukul 14.11! wahh parah! Telat 11 menit! Pisces pun langsung berusaha masuk ke ruangan, mengumpulkan kartu siswanya, tetapi tidak di izinkan masuk. Sambil nunggu dipanggil ke ruangan, iseng-iseng Pisces mencoba untuk menghipnosis diri sendiri dan akhirnya bisa! Untungnya dia bisa bangun lagi, nah kalau enggak?! Kan repot!

Di ruangan kelas, akhirnya Pisces ditanyain pertanyaan yang menurut dia mudah, dia hanya berfikir, bahwa oral test hanya sekedar ngomong-ngomong pake bahasa inggris doang. Ehh dia malah ditanyain tentang SPONGEBOB, what? Memang kedengaran aneh, tapi memang nyambung kok dengan materi yang udah dipelajarin masalah alam bawah laut. Pulangnya nggak ada kejadian menarik sih, tapi udah kelewat aneh! Buktinya adik Pisces tiba-tiba pengen dihipnosis, walaupun akhirnya setelah di coba berulang-ulang tetep nggak berhasil.

Hari pun berlalu, lusa benar-benar hal yang menegangkan buat siswa-siswi yang sekelas dengan Pisces, gimana enggak?? Di kelas Pisces tiba-tiba Bu Wati marah-marah, ya ampun! Padahal masalahnya cuman sepele? Dari situlah Pisces dapat mengetahui bagaimana menjadi guru yang baik, yaitu dapat menerima saran ataupun kritikan dari anak didiknya. Betul nggak tuh?

Hari Selasa pun tiba, pelajaran olah ragapun menjemput IX1 untuk olah raga, dari mulai lari nyampe bikin nafas terhenti (lho?) nyampe dengan voli yang menyita kalori lebih. Baru kali ini juga Pisces olah raga sekeras ini. Akhirnya pelajaran yang melelahkan ini berakhir dengan jam istirahat, dengan secepat kilat Pisces memburu jajanan yang ada di kantin sekolahnya. Pada jam istirahat pun ada berita bahwa guru Bahasa Lampung izin, nggak bisa masuk kelas, jadi anak-anak ditugasin buat karangan (bukan karangan bunga!) pake Bahasa Lampung, di situlah, Pisces beserta anak-anak yang lain malah bersikap yang aneh-aneh, termasuk makan di kelas bareng-bareng, GILA! Kelas apaan yah itu? Ckckck.. pelajaran IPS pun datang bak bidadari yang diangkat dari sawah.. jezeggggggggg tiba-tiba

“Wehwehweh. Selma malah ngobril! Udah dipindahin duduknya dipisahin malah ngobrol bareng .... siapa itu namanya?” gubrak! Ternyata Ibu itu malah lupa nama Pisces.

“Baguslah kalo lupa nama saya, Bu,” bisiknya dalam hati. Tetapi ujung-ujungnya Beliau ingat juga. “Pisces, ini loh! Ngobrol terus, coba tadi apa yang ibu tanyain?”

“Mampus gue!” batinnya

“Nggak tau bu,”

“Tu kan ngobrol aja sih!”

Akhirnya dia pun jadi dimarahin deh, tapi nggak papa lah.. begitulah Pisces yang tidak pernah memberatkan masalah yang berat..

Hari berikutnya pun nongol tak disambut. Pelajaran tentang teori dan itung-itungan pun menghantui, apalagi kalau bukan fisika! Tapi itu dulu, sekarang Pisces malah menganggap fisika itu asik. Pada hari itu juga ia harus menghapal rumus yang bejubel, karena mau ulangan. Bu Rina pun datang, dengan wajah tegang, semua murid di kelas menatap Bu Rina dengan muka melas, karena berharap biar nggak ulangan.

“Bu, cepetan mulai dong ulangannya, keburu lupa nanti rumusnya!” dengan spontan Pisces berkata begitu di tengah ributnya kaum ikan teri. Tapi malah sengaja di lama-lamain sama Bu Rina. Ughhh Pisces nambah penasaran gimana sih soalnya.

“Ini soalnya Cuma 1 biji, jadi kerjakan yang benar ya..”
“Berarti kalau salah satu enol dong bu??!!” teriak siswa ricuh.

Akhirnya beliau pun memberikan pertanyaan dengan suara yang begitu kecil dan tegas, dengan nada yang lambat, udah gitu otomatis kelas pada hening.

”Tuliskan pesan dan kesan kalian pada saat Ibu mengajar di kelas ini!”

Dengan muka melongo, mereka kebingungan, lho? Itu soalnya?

”Iya, cuman itu soalnya, gampang kan? Berhubung ini adalah hari terakhir Ibu mengajar fisika di kelas ini, jadi Ibu minta pendapat kalian,”

”Ohh OK buu..” sahut mereka serempak

Dengan serius mereka mengerjakan soal ’ulangan’ tersebut, 35 menit berlalu, tinggalah Pisces yang belum mengumpul kertas ’ulangan’ tersebut. Wajarlah dia hanya ingin mengeluarkan beberapa inspirasi dan pengalaman ke sebuah cerpen sederhana dan membuat puisi untuknya. Pelajaran fisika pun ditutup dengan penuh haru, tidak sedikit orang yang meneteskan air matanya. Tetapi mata Pisces berkaca-kaca dan hanya sesekali menangis. Karena Pisces memang tidak terlalu sensitive untuk menangis. Di kelas pun sedang gila-gilanya memainkan rubic mereka. Pelopornya adalah Arjun. Selain arjun tiba-tiba ada yang ngintilin, siapa lagi kalau bukan Panji, hehe. Dan gara-gara rubic itu pun akhirnya Tisa nyampe beli rubic pada hari itu juga, dan pastinya ngajak Pisces buat menempuh jarak yang jauh itu. Huhhh cukup capek juga sebenarnya.. ”Tapi nggak papa lahhh itung-itung olah raga ngitemin kulit yang udah gosong,” pikir Pisces.

Hari Jum’at pun datang, waktunya buat yasinan. Pada kesempatan yang sama juga, berhubung mau menghadapi UN, pihak sekolah mengadakan doa bersama, tujuannya ya biar nggak mengalami kesulitan waktu nanti UN.

Setelah mengikuti kegiatan inti dengan khusyuk, mereka pun maaf-maafan kayak waktu lebaran, sayangnya nggak ada ketupatnya aja! Ada yang sebegitunya nangis, ada yang nggak nangis sama sekali. Termasuk Pisces lagi tuh yang nggak nangis.

Tapi airmatanya terpaksa harus keluar, tatkala melihat orang yang dipijanya selama ini ternyata....... dengan spontan dia pun menangis deras, ditambah lagi ketika ia harus meminta maaf dengan sahabatnya yang selama ini selalu ada di sampingnya, walaupun mungkin sahabatnya takkan pernah tahu apa yang dirasakan Pisces.

Setelah acara berakhir, teman-teman Pisces berangsur-angsur meninggalkan sekolahnya, tetapi Pisces, Dara, Wiwid dan Tari masih berpijak di sekolah itu, sambil makan dan nyanyi-nyanyi nggak jelas. Sampai akhirnya bu Rina dan Bu Mila dateng plus nimbrung, akhirnya malah Pisces dapet tugas baru dari Bu Rina suruh buat karangan dari Bahasa Inggris untuk tugasnya di tempat les. Akhirnya tugas pun selesai dibuat dan dikasihin, terus pulang deh mereka dengan ketawa-ketiwi.

Weekend pun akhirnya datang menjemput, tapi Pisces terpaksa menunda segala aktivitas yang berhubungan dengan ’bermain’ tetapi entah mengapa malah ia seperti dipermainkan sama seisi rumah, ada yang nyalain musik lawas banget, itulah bokapnya yang super konyol. Nah yang bertugas nyanyiin adalah nyokapnya! Kebayang nggak gimana tu rumah??? Jadi ngakak semua deh mereka. Gubrak..

Hari ujian pun yang berlangsung selama empat hari pun berjalan lancar, tanpa ada hambatan, masalah nilainya Pisces selalu berharap mendapat nilai yang memuaskan. Tetapi ada satu hal yang membuat Pisces cemburu dengan temannya, bukan karena masalah cowok, melainkan temennya yang lain ada yang berbuat licik. Spontan pasti dia nggak terima lah, masak yang licik bisa dapet nilai yang lebih dari yang jujur pure? Akhirnya ia menceritakan semuanya ke nyokap, karena ia menganggap berita titu perlu diceritakan. Yahh akhirnya nyokapnya menasihati panjang loebar, dan membuat Pisces nggak kecil hati lagi, sekiranya begitulah.

Pada siangnya, setelah melaksanakan ujian, akhirnya anak rajin disarankan untuk mengikuti kegiatan tambahan di GO, nahh disitu lah ada kekonyolan ada tangisan juga yang bener-bener tak trlupakan mungkin nantinya.

Kalau kelucuannya sih gara-gara Rizki yang dengan gamblangnya melakukan gerakan gerakan atau pun kata kata yang bikin perut ini melilit, ditambah lagi ada Agung yang mengkritik habis-habisan gambar yang dibuat di papan tulis, ditambah lagi ada guru yang super konyol dan pede.. haha pisces beneran sakit perut waktu itu..

Tapi yang bikin hati kesel itu waktu Pisces yang ada di dalem kelas GO, tiba-tiba dimatiin lampunya dan di tutup pintunya! Kontan Pisces teriak sekeras-kerasnya, karena dia bener-bener takut dengan gelapnya ruangan! Dan sialnya orang yang ngelakuin itu nggak minta maaf lagi!!!! Jijik nggak sih?? Pisces udah jantungnya nggak berdetak lagi waktu itu, itu adalah ketakutan yang benar-benar menyeramkan! Wajar kalau dia sampai nangis parah! Pisces makanya dari dulu memang paling sebel sama orang yang pelit banget ngucapin kata MAAF, TOLONG, TERIMA KASIH, dan SAMA-SAMA. Dia delalu berfikir, orang cuman ngomong gitu aja kok susah amat sih??!!!!

Akhirnya hari-hari yang dilewatinya harus berakhir sampai disini. Mungkin dari ini semua kita dapat belajar banyak hal.. semoga..

Perpisahan

Sayap kupu-kupu yang manis

Haruskah meredup dimakan masa/

Karuskah patah ditelan masa/

Burung-burung tak lagi berkicau riang

Menangis sendu sendiri

Akankah selalu terjadi?

Mengapa setiap perjumpaan

Selalu tersirat perpisahan?

Mengapa tak ada yang abadi/

Padahal hanya sesaat ku mengenal kalian

Padahal baru sesaat ku tertawa bersama kalian

Mengapa secepat itu waktu berlalu hampa?

Walau sekilat waktu bernafas

Cukup membuat hidup indah

Cukup membuat dunia bahagia

Terima kasih telah memberiku seberkas kehidupan

Terima kasih kalian ’pernah’ menjadi sahabatku

Terima kasih untuk segala yang kalian beri

Sahabatku

Mungkin kita harus menunggu waktu

Untuk mencapai cita cinta dan angan lalu

Yaksikan keajaiban

Kehidupan kupu-kupu nanti

Ataukah mereka akan bersinar?

Ataukah mereka akan tenggelam

Waktu lah yang akan mengantarkannya

Pergi Selamanya

Awan pun mendung menangis

Tak sepercik pun memencarkan bintang

Langit pun kelam kelabu

Memancarkan kesedihan yang terungkap

Pelangi pun tak dapat menampakkan diri

Bersembunyi di balik keindahan

Tetapi matshsri

Menampakkan seberkas cahaya

Seolah memberi harapan nyata

Aku pun terus berjalan

Membuang kenangan yang rterbuang

Melupakan cerita yang telah terlupa

Ku tak mungkin menunggumu kembali

Jangan mengharapku kembali

Karena ku tlah tinggalkanmu

Matahari mendukungku

Untuk melupakan bayang senyummu

Kesetiaan

Tak’kan mungkin kusesali

Semua penyesalan yang lama tak dapat terobati

Takkan mungkin kupungkiri

Semua derita yang begitu manis terasa

Takkan kuingat semua lemahmu

Dan takkan kuingat semua keindahanmu

Mungkin terlalu sering ku alami

Rasa yang sama sampai kumati

Kau datang bagai angin yang memberi kesejukan putih

Kau pergi langkahkan kaki bagi mawar indah layu

Dimakan gelapnya masa

Selama kau berada

Kurasa tak ada hampa terasa

Tetapi

Mengapa semua ini hilang?

Mengapa semua ini musnah?

Akankah kembali kisah yang retak ini?

Ataukah terkubur semua tetesan darah ini?

Walaupun kau dengan yang lain

Aku akan tetap di sini

Aku akan tetap menunggumu

Walau mawar telah rapuh hancur

Kembali Datang

Teringat kembali kenangan

Yang telah lama hanyut

Dating dari sebuah musibah

Yang menghembuskan nafas ketenangan

Dirimu yang akhirnya kembali datang

Menjemput kembali kenangan yang terbuang

Mengembalikan kembali kenangan yang tak sempat terukirkan

Terhanyutku di dalam romantisme belaka

Yang selama ini engkau sandiwarakan

Kau pun kembali datang

Di saat ku tak mengingat dirimu lagi

Di saat ku benar-benar kehilanganmu

Di saat ku benar-benar merindukanmu

Kini kau datang menghampiri

Membawa mawar layu yang dulu terbuang

Memberi warna di dalam hidupku lagi

Membuatku membuatku mengingatmu kembali

Terima kasih Tuhan

Kau telah mengabulkan doaku selama ini

Menemukan sahabat yang telah hilang

Dalam setiap getir cinta yang indah

Biarkan Ini Bebas

Cinta bukanlah hal mudah

Tak mudah untuk mengakkui keberadaannya

Tak mudah menyatakan padanya

Tak semudah kita mengenal seseorang

Layaknya seorang teman

Tapi sang pujaan ‘kan terbit bersinar

Ketika waktu yang tepat mengizinkannya

Tak semudah apa yang mereka ucapkan

Tak dapat dengan mudahnya

Hati ini mencintai dan mendamba seseorang

Dan cinta

Akan terasa sulit menbuat anak Adam

Untuk melupakan kenangan silam

Meskipun dengan sihir penyihir tua

Maupun mantra yang tiada duanya

Semakin engkau mencoba melupakannya

Semakin terukir jalas jalan kenangan kebersamaan

Janganlah memaksa untuk membensi orang yang kau sayangi

Karena itu hanya ’kan membuatmu sakit

Dan jatuh terpuruk

Dalam air mata kepahitan

Biarkanlah kau menangis sendu

Di dalam tak berdayanya kisah cinta klasik

Yang ’kan abadi

Sampai detik berakhir

Penyesalan

Kini kusadari

Setelah sekian tahun bersama

Hanya kaulah yang ku butuhkan

Tetapi mengapa ku baru menyadarinya?

Aku butuh senyumanmu

Si setiap detak jantungku

Yang aku butuhkan hanya senandungmu

Di setiap denyut nadiku

Aku membutuhkan perhatianmu

Di setiap gerik gemulaiku

Jujur

Kini kusadari

Engkaulah yang membuat duniaku berwarna

Lebih cerlang bercahaya

Walau ada yang sempat gantikan dirimu

Tapi ku selalu mengingan nada merdumu

Dan cinta pun kembali hadir

Membawa kenangan masa itu

Di saat kita melompat

Di saat kita tak berdaya

Mengembalikan senyumku

Yang dulu terasa begitu rapuh

Kini kusadari

Semakin ku menjauh

Semakin kuat ku melangkah

Untuk melupakanmu

Semakin berat beban hidupku

Semakin suluit bagiku

Untuk meninggalkanmu

Tapi kini

Kau begitu mustahil ku dapati

Karena ku yakin

Hatimu bukan untukku lagi

Sampai jumpa lagi nanti

Bersama merajut jalinan kasih

Terhadap pasangan masing-masing

Tetapi

Di dalam hati kecil ini

Aku ‘kan selalu mengingat

Waktu indah itu

Hanya bersamamu