BLOGGER TEMPLATES AND Friendster Layouts »

Sunday, July 31, 2011

Gue barusan nonton A LITTLE THING CALLED LOVE. Sebuah film dari Thailand. Gue dapet ini dari Triningsih. Currrrrr air mata gue langsung jatoh semua. Ceritanya hampir sama kayak kehidupan gue. Gue jadi Nam, dan Shone adalah ‘yah-seperti-yang-ada-di-film’. gue yang bodoh. Dia yang memukau. Gue yang jelek. Dia perfect. Ah harusnya gue nonton dari dulu! Tapi masalahnya gue nggak ada waktu hahaha

Gue yang suka sama ‘yah-seperti-yang-ada-di-film’ sejak pertama masuk. Dan dia emang oppa, alias nggak sepantaran. Okelah, persis banget deh yang kayak di film. Ah tapi sayangnya kehidupan gue baru seperempat dari film itu, bloggers. Mungkin nggak bakal selesai. Soalnya kan cerita itu dibuat sama sutradara, ya nggak tuh? :D

Gue suka banget sama karakter Nam, yang cuma suka sama satu cowok. Memang menyakitkan yah, apalagi pas tau cowok itu udah punya pacar hmmm. Demi cowok itu, dia mau berusaha mati matian buat belajar, buat jadi cantik. Ah gue ngiri banget sama sifat dia.

Gue nangis pas dibagian, dia ngungkapin perasaannya, justru dapet kenyataan yang menyakitkan. Ditambah dengan cowok itu yang ngasih buku photograph dia ke Nam..

Sebenernya kejadian yang buku 9 cara mendapatkan ‘boy friend’ *maap gue lupa judulnya* ada yang hampir gue terapin, hahaha, seriusan! Ini ide dari yanet. Dia nyuruh gue naro coklat sama surat di motor dia. Jadi pas gue nonton bagian itu, gue ngakak sejadi jadinya. Apa yanet udah nonton film ini terus ngasih saran itu ke gue? Bisa aja lu net :p

Masalah yang kita fokusin perhatian ke orang, sebenernya ada benernya juga, gue terkadang ngelakuin itu kok *eeaaaa*

Lirik yang gue suka itu pas ‘can you hear that? My heart is telling you, I love you. But I can not reveal my true feeling to anyone. can you hear that? My heart is still waiting there for you to open and I can only hope you will know it that I’m the one here to love you. I’m begging you please know it. Someday.’

:’)

Pelajaran Sejarah *jarang jarang tuh*

ini pelajaran pertama sejarah nih. pak Taufik udah nggak masuk agak lama. sekali masuk. buku gue udah jadi buku cerita. sebenernya nggak disuruh nyatet. sebenernya juga gue berat banget mau nyatet. tapi berhubung gue pelupa, terima nasib deh. tiap hari harus nyatet. lagian juga biar gue nggak ngantuk hahaha nih catetan gue yang kayak buku cerita berwarna :D















maaf kalo ada yang nggak bener di catetan gue. itu emang masalah agama orang lain, jadi gue nggak begitu paham. gue cuma nulis apa yang diomongin. kritik dan saran sampein aja :D

Saturday, July 30, 2011

Niners English Club part VII

ini namanya zola, dia juga anak OSIS. prediksi gue, dia nggak bakal lama di NEC ;(



ni anak cowoknya *ada tiga orang* objection! *tiga doang!*

Niners English Club part VI

INI NIH YANG NAMANYA AMRI!!! YANG PENASARAN CEKIDOS AJA DEH.. NI ANAK BIKIN GUE SPEECHLESS. selalu ngejawab! asli



yang di bawah ini DISURUH SENYUM SAMA GENDHY, GESA, SAMA GHANES!





Niners English Club part V

masih belum puas nih gue. alesan gue satu satu itu biar nggak lama hahaha :D

ini namanya tiara, gue apal karena dia anak debate wkwkwk




ini si gendhy sama tiara yang narsis minta ikutan dipoto -_- apa apaan mereka ini

Niners English Club part IV

INI NIHHHHH!!!! ADEK KELAS YANG IMUT. MASIH BAYI BANGET! DIA LAHIR TAUN 96 BULAN DESEMBER!



nih video dia nyanyi TIKUS MAKAN SABUN *asli disuruh GESA!* hahaha


Niners English Club part III

lanjut ahhhhh

ni anak yang laennya


yang selanjutnya nih

Niners English Club part II

PERHATIAN! TADI FOTONYA KEBALIK! AH BABO ULIMA T.T

lanjut ke anak ketiga ini diaaaa



yang keempat, namanya dicky, temennya rangga sama morgan huahahahaha *tadi dia nyanyi I HEART YOU lhooo* setdah :D ni anaknya

Niners English Club part I

hari ini baru ngumpul EC nich, kebetulan gue hari ini motoin anak anak baru *sok tua amat!* tapi gue lupa nama namanya *digaplok*

langsung aja ya gue lupa nama anak ini siapa *yang laen aja lupa!*


nah yang kedua, ada anak *iya lah anak*, dia itu kpopers *gue iseng nanya karena ada aura aura gaib gitu deh* dia nyanyi suju yang haru haru *gg tau bener apa nggak* soalnya dia ELF *garuk tanah dia bukan Triple S* SUARANYA ASLI BAGUS! nih fotonya

Ketika Aku Menyukaimu (puisi gagal)

Guru agamaku sering mangajariku
Bahwa dengan mendzalimi diri sendiri itu merupakan suatu dosa.
Contohnya seperti bunuh diri.
Narkoba.
Dan sebangsanya yang bisa menyakiti diri sendiri.
Bahkan kalau kita lapar tapi kita menunda makan, itu juga salah satu darinya.

Sekarang.
Mungkin aku sedang berdosa.
Aku.
Yang selalu menyakiti hati keciku.
Terlalu jujur.
Itu menyakitkan.

Sekarang.
Aku menulis puisi ini sambil menangis.
Kau takkan tau.
Kau takkan merasakan.
Kuyakin itu.

Sekarang.
Maafkan Aku ya Tuhan.
Memang Aku menyukai dia.

Tapi ini hanya mendzalimi diriku sendiri.
Sekarang aku menangis, Ya Tuhan

Aku yakin dia udah mengetahui semuanya.
Dia anak cerdas.
Semua ciptaan-Mu cerdas.

Tapi apa yang terjadi?
Sekarang aku justru menangis.
Menikmati setiap butir air mata yang mengalir di hamparan pipiku.
Satu.
Dua.
Tak terhitung lagi berapa.

Apa aku menyukai orang yang salah?
Yang nggak pernah tau ‘bagaimana’?
Yang nggak tau siapa ‘aku’?

Apa ini yang namanya menangisi diri sendiri?
Mendzalimi diri sendiri?
Aku harap tidak.
Dosa yang kupunya terlalu banyak Ya Tuhan.

Sudah membuang waktu dengan percuma.
Hanya berharap dia lewat di depanku.
Sudah berpura pura tak menyadari kehadirannya.
Jika dia menoleh padaku.

Akulah pembohong kecil yang tak tau malu.

Aku akan jadi diriku sendiri.
Selalu begitu.
Tak peduli kau akan berkata apa.

Aku hanya ingin ada seseorang.
Yang nanti akan menerima begitu banyak kekuranganku.

Akulah pembohong kecil.
Yang selalu menyakiti hati sendiri.
Akulah pembohong kecil.
Yang selalu mendzalimi diri sendiri.

Ketika ku menyukaimu.

Maafkan aku.
Aku terlalu egois.
Tapi aku akan selalu mendoakanmu.
Bahkan walau aku tak menyukaimu kelak.
Ketika jiwa dan raga berpisah.

Ketika aku menyukaimu.
Maafkanlah kesalahanku.

Khayalku (puisi gagal)

‘kau tak pantas menjadi dokter’
‘terlalu banyak khayalan’
‘jangan sampai gila’
‘jangan banyak berharap’

Kira kira surah banyak orang yang berkata seperti itu.
Terasa pedas.
Perih.
Seketika ku menggigil.
Takut.

Memang.
Mungkin aku sebaiknya menjadi penulis.
Aku nggak perlu dibayar.
Asal aku dapat membuat orang lain tertawa dan berpengetahuan luas.

Kelebihan dan kelemahanku ada di dalam satu hal.
Khayalan.
Sama seperti judul ini ‘khayalan’.
Ini bukan puisi.
Apalagi cerpen.
Entah ini dalam bentuk apa.
Aku suka menulis.

Semenjak SMP.
Ketika aku ingin bersekolah di pulau seberang.
Temanku segera berkata ‘itu tak mungkin’
Aku sampai bermimpi bahwa aku dapat diterima.
Aku masih dalam keadaan semangat menggebu.
Tapi segera lengser ketika ku tak diterima.
‘mungkin ini yang terbaik’ batinku.

Aku suka mengkhayal.
Mulai dari kehidupanku besok.
Apa yang akan kulakukan besok.
Sampai kalau nanti aku bisa menikah dan mempunyai anak.

Terlalu jauh.
Frontal.
TIDAK REALISTIS.

Aku sering berkhayal.
Suatu saat nanti aku akan dapat laki laki yang baik hati.
Dia datang bersama imam terbaik.
Bahkan tidak perlu lagi merasakan derita.

Aku anak yang baik.
Makanya aku nggak boleh menangis.
Itu membuat orang lain sedih jika itu terlihat.
Aku akan menjadi jahat karena mereka akan mengkhawatirkanku.
Itu kata kata yang selalu ada di hatiku.

Aku hanyalah seorang pengkhayal.
Seorang yang pengecut.
Tidak bisa menerima apa yang terjadi di dunia.
Aku hanya bisa mengkhayalkannya.
Memimpikannya.

Mungkin aku hanya bisa menjadi penulis.
Yang dapat mengkhayal untuk tokoh tokoh dalam bukuku kelak.
Tentu saja, bukan di dunia nyata.
BUKAN

Itu sisi negative dari semua khayalanku.
Dia, orang yang kusuka.
Tidak memiliki kekurangan apapun.
Aku?
Tidak mempunyai kelebihan apapun.
Objection!
Hanya khayalanlah kelebihanku.
Hanya khayalan dan soft skill yang kupunya.

Tapi dengan adanya khayalan yang melintas.
Aku lebih siap menghadapi kehidupan yang pahit.
Kejam.
Kasar.
Keras.
Berliku.
Menyulitkan.

Selalu berpikir positif.
Berharap KHAYALAN MENJADI NYATA.
HARAPAN MENJADI REALITA.

Walaupun sudah sekian ribu harapan yang kutuliskan.
Itu belum menjadi nyata seutuhnya.

Aku bangga jadi aku.
Aku nggak akan bangga jika kuberhasil tapi dengan cara ‘aku menjadi dia’.
Nggak akan pernah.

Terkadang.
Aku mempunyai khayalan yang benar benar bodoh.
Kau akan menyukaiku juga.

Hanya khayalan.
Ya.
Hanya khayalan.

Bahkan walau kau tahu apa yang kurasakan sekalipun.
Kau tak tau harus berbuat apa bukan?
Selalu menjauh.
Apa kau terlalu membenciku?
Apa itu berarti kau justru menyukaiku?

Itu hanya khayalan.
Aku hanya berharap kau bisa memandangku sedikit.

Ah, aku mengkhayal lagi.
Maafkan aku.
Aku terlalu banyak bermimpi bisa membuatmu bahagia dengan adanya aku.
Sebaliknya.
Kau justru akan bersinar jika tak ada aku di sisimu.

Walaupun begitu.
Biarkanlah khayalanku tetap menari nari dalam benakku.
Karena hanya itulah kekuatan utamaku untuk bertahan.

Tolong.
Tolong.
Tolong jangan halangi aku untuk berkhayal.

Justru karena ku tahu kau takkan jadi milikku.
Aku menghibur diri dengan puisi ini.
Akan kutumpahkan segalanya.
Di dalam anganku.
Di dalam genggamku.

Di dalam khayalanku yang tertinggal.

lagi suka banget sama bintang :)

Setiap malam. Hobi gue adalah melihat bintang. Di depan rumahku amat gelap. Sehingga memperbolekan bintang untuk bersinar lebih terang. Gimana nggak gelep? Orang kebon geh hahaha. Gue selalu melihat BINTANG yang ada DI SEBELAH UTARA. Terkadang aku ingin menangis. Bolehkah? Bintang itu cukup indah. Benar benar indah.

Mungkin kalau ditanya gue pengen jadi apa, gue bakal bilang ‘gue mau jadi bintang, sekalipun itu paling redup’

Kecintaan gue terhadap bintang udah lama banget. Dari kecil gambar pertama yang gue buat adalah bintang (kalo nggak salah). Nggak heran banyak puisi gue tentang bintang.
Terkadang gue melihat bintang itu bersinar, terlalu menyilaukan. Tapi ketika gue merindukan bintang itu, dia tak tampak. Mungkin karena cuaca yang mendung, atau tertutup awan, hmmm atau bisa juga langit terlalu terang.

Gue sih nggak berharap menjadi bintang, mungkin terlalu sulit. Apalagi dengan otak gue yang joget ini. Gue pengen jadi bumi aja, yang hanya memantulkan cahayanya tapi berguna demi orang lain. Tidak perlu hal yang berlebihan. Dengan melihat orang lain senyum aja udah begitu membuat gue bahagia. Paling nggak mereka nggak perlu menjadi ‘ulima kedua’ yang hanya bisa memantulkan sinar. Mereka bisa menjadi bintang dan terus menerangi gue. Itu harapan gue.

Kalau gue hanya bumi dan bintang yang selalu menghibur gue itu nggak nongol. Terus gimana gue bakal dilihat orang banyak? Hidup gue bergantung pada bintang. Nggak hanya bumi, tapi seluruh planet. Bintang menjadikan semuanya lebih indah. Lebih sempurna.

Kalau uang gue cukup nanti. Gue mau punya berbagai pernak pernik yang berhubungan dengan bintang. Biar bintang bintang bisa terus bersinar menerangi gue hehehe
Ntah kenapa cerita gue yang ini kok serasa kayak emak emak gitu ya? Ah yasudahlah. Tapi kalau udah tiba waktunya bintang yang selalu menghibur gue itu nggak ada di utara lagi. Gue akan berusaha untuk menjadi bumi yang tak disinari lagi. Mungkin orang orang yang ada dibumi bisa membuatku lebih bersinar. Memang kalau bintang yang bersinar menyilaukan, pasti panasnya bakal habis, dan hasilnya bintang itu bakal mati. Ya nggak? Yadong!


Cukup nyampe sisini deh. Annyeong.

Thursday, July 28, 2011

Senin, 25 Juli 2011

Tanggal 25 Juli 2011 bertepatan di hari senin. As usually gue les LIA. Pengalamannya? Ah seru banget!


Pertama gue dateng, si Angga udah gupek luar biasa ngubek ngubek tas dia yang besar.
‘mati gue! Nggak bawa buku!’
‘mampus buat lo berkah buat sekelas!’ al fahry langsung nyaut
‘hah? Emang kenapa?’
‘lo lupa? Nggak bawa buku kan disuruh beliin coklat sekelas!’ al fahry jawab lagi
‘hah?????????!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!’ *zoom in zoom out ala sinetron*
‘beneran, tanya aja yang laen’
‘bener ngga, disuruh belli COKLAT! Yes!’ gue nggak tahan pengen komentar tentang coklat.
‘nah seneng lagi ada yang kesusahan’ angga + al fahry
‘jadi gimana nasib gue? Kan gue baru sekali nggak bawa buku! Khilaf lho manusia’ angga langsung menjatuhkan diri ke lantai dan LIA pun mendadak dapet gempa kecil, parahnya dia nangis! Nangis nyampe badannya jadi kurus karena airnya keluar semua hahaha *bercanda kok. Masa iya gitu amat* (ngekek)
‘ya walaupun lho’ anak sekelas sekarang yang ngomong
‘jelaaaaaaaaaaaaassss’ gue sambil cekikikan ngebayangin coklat yang hari rabu nanti bakal gue makan. Balutan coklat tebal. Ada sensasi yang meleleh dalam bibir gue. Lumatan yang manis. Behhhhhhhhhhhhhhh nggak kuaaaaaatttt

Miss Yulia akhirnya masuk, dengan sigap dia keluar, membuat sekelas bingung. Miss Yulia bengong. Apa dia mau pulang sama kayak kak berto? Apa dia mau maen petak umpet sama kak berto? Apa dia pengen ngejer kak berto karena takut diputusin? Apa dia mau langsung beli coklat sebelum ditegor duluan? *mau gueee* *kok jadi homo gini sih!*
Ternyata dia emang anak pinter. Nggak nyampe keluar lima menit dia udah masuk lagi dengan muka senyam senyum nggak berdosa! Yes! Mungkin dia bakal langsung bagiin coklatnya dan seneng banget karena nggak perlu ditegur. Jadi dia langsung bagiin coklat satu satu dan kami makan sama sama. The end. SALAH CERITA WOOOOYYY!!!!

Jadi dia masuk, dengan buku berwarna biru –yang dibuntel buntelin- di kantong celananya. Sialan! Harapan coklat pupus sudah. Menghilang terbang. Hanya angan yang dapat menangkapnya #eeaaaa

Sekelas pun ngakak semua liat dia yang masuk nggak ada dosa sama sekali. Miss Yulia masih bingung.
‘okay, now before we start, I want you to dance ‘chicken dance’’
‘chicken dance?’
‘yup, because I see all your face look so tired. So we’ll dance to make us happy!’

*musik dimulai* *semua berdiri* *salah musik* *benerin musik dulu* *joget*
Berhubung pada nggak tau akhirnya dicontohin dulu. Ternyata yang ‘ciut ciut ciut ciut piyek piyek piyek piyek kukuruyuk tepuk tangan’ itu lhooooo *sebodo pada nyambung apa nggak* :p

Terus gue udah apal kan gerakannya, jadi gue dengan enjoy nari aja seenak jidat. Udah nggak mandang lagi samping gue cowok, tetep joget. Aseeeek.

‘eaaaaa ulima semangat!’ kak angga memecah konsentrasi yang laen. Pada ngeliat gue semua. Gue nggak ngeliat mereka, gila lo! Kesempatan joget dilewatin? MAKASIH DEEEH
Setelah selesai, yah langsung belajar kayak biasa. Hari ini nge games nih. Gue nggak tau ada berapa persediaan game di tasnya miss Yulia itu. karena aben ari selaluuuu aja ada game. Bukan maenan lho. Tapi lebih semacam kuis. *kenapa nggak langsung bilang gitu woy*

Kali ini maen kelereng. Kelerengnya di taro di atas sendok. Jangan nyampe jatoh sebelum nyampe pinggir. Nah setelah sampe pinggir, ngerjain soal -.- gue sekelompok sama cewek nih *baru kali ini -_-* orang pinter lagi *bukan dukun* jadi gue sok mikir aja, sok iya aja, sok ngerutin kening aja, yang jelas gue demen bawa kelereng aja hahahaha. Ah tapi nggak sekelompok sama cewek sama cowok juga gue gitu gitu aja. Selalu kebanyakan mereka yang jawab. Sebenernya gue udah berusaha belajar. Ngapalin artinya tapiiiiii …………….. *start to cry*

Permainan udah selesai. Bener semua :D siapa dulu dong yang kerjaaaaaaaa????? (menghibur diri dan menyakiti diri sendiri* gue bingung, gue nggak liat kelompok laen ngembaliin kelereng sama sendok mereka! Jadi gue pegangin aja. Si miss njelasin dan gue fokus sama kelereng biar nggak jatuh dari sendok. Pas gue mau nulis, tiba tiba kelerengnya memecah kesunyian. Jatoh. Bikin malu. Kongekan! *ingat, bukan congean hahaha*

‘will you hide my spoon?’ mampus! Masa iya gue mau maling sendok, miss. Gue mah doyannya maling sumpit (?)
‘oh, no.’
‘woooooooo parah ulima ini. Kalo pengen kelereng bilang aja, nggak usah pura pura lupa ngembaliin.’ Sekelas ngomong sana sini dan intinya kayak gitu. Ada yang nggak ngomen, tapi ketawanya nyampe megangin perut! Awas lo ya!

Gue mau nilai rapot gue agak bagusan. Jadi gue maju ke depan terus ngerjain bagian yang kosong. Pas tulisan gue salah, gue males ngambil pengapus kan, jadi gue pake jari gue aja. Gue pikir langsung ilang, nggak taunya malah nambah kotor. Gue mandangin telunjuk kiri gue dua detik.

‘here the eraser’
*masih bengong jari gue kotor* ‘yes miss’
Gue langsung membalikan badan dan tiba tiba ada orang yang telat ngomen ‘makanya pake pengapuusss’ pake nada ngeledek lagi! Beh!
Gue langsung nengok perlahan dengan mata sipit dan they screamed! ‘oh! Serem! Horror!’ =.= gue nggak bisa lagi deh mau bales gimana lagi kalo ada guru mah.

Terus yang terakhir. Ah dasarnya gue emang punya daya tarik yang kuat kali ya *I’m not a humble girl in act* jadi sasaran gerombolan itu gue. Pertama udah kena sama si revi *gue nggak tau nama dia, tapi agaknya dia keturunan bule* dia manggil gue dengan nama ‘you five (ulima)’ sangking dia nggak tau nama asli gue. Njiiiiirrr sementang agak bule nggak laju juga kale nama gue diInggrisin.

Gue tangkep tuh bola, gue jawab pertanyaan dari dia. Bisa. Gue lempar ke al fahry (dia yang tadi ketawa bikin sebel). Dia ngoper ke gue, tadinya, tapi nggak boleh dua kali. Jadi ke azren *nggak yakin deh namanya begini*. Si azren ngelempar ke angga. Angga mau ngelempar ke gue lagi. Ampun ampunan deh gue. Gini gini gue kan nggak terlalu ngejungkel otaknya -_- mau ngetes gue? Hah? Mau apa lo? *kok nggak nyambung?*
‘they’re really your fans’ miss ngomong. Hadeeeeeh bisa nggak sih fans gue agak kaleman dikit? Dan disitu ada kinda-heart-boy *nggak mau nyebut nama* dia bisa respect banget, oke gue nggak tau aslinya gimana. Tapi begitu gue sekelompok sama dia, dia ngambilin tempat duduk (sama yang laen juga gitu kok). Padahal jarang kan ada orang yang kayak gitu. Pernah sih waktu SD duluuuuu banget ada orang yang care setengah mampus ke gue. Gue sakit mata, dia yang nyatetin, dia yang ngebela kalo nilai gue jelek, beh baek bener deh tu anak. Makasih ya Dito, walaupun udah 10taun pisah tapi kebaikan lo masih gue inget dengan jelas. Buat yang laen juga ada riza temen maen gue yang gampang banget cemberut kalo nggak bisa maen penghapus bareng gue pas istirahat :D, ian yang nyampe sekarang masih terlihat good-looking (tapi sifat pikunnya ngelebihin gua! Asli! Gue nggak boong!) ada ivan yang rajin ngasih kado ke gue dan maen surat suratan *cieeee* -_- sekarang udah nggak pernah lagi T.T ada odi yang rajin nyuruh gue balik ke semarang hahaha . dia mirip Barbie lhooo. Imuuuuuuutt banget! Masih banyak banget deh yang gue sayang! *KOK MALAH CURHAT!!!!!* *ditimpuk bloggers*

Back to the story. Tunggu dulu gue lupa.

Satu jam kemudian.

Masih lupa.

Ah pokoknya endingnya seru lah!

Oia nyampe rumah gue tidur, mendekap guling kesayangan *orang cuma sebiji* dan berharap keesokannya masih bisa semangat!

Gue akhiri sampai di sini. Thank you for read this entry. Keep waiting for the next updates :)

Sabtu, 23 Juli 2011

Nah, sekarang, gue mau ceritain tentang hari Sabtu tanggal 23 nih hahahaha
Langsung aja deh ke NEC *males banget dah ngeritain dari pas mulai sekolah*

Gue langsung sms all anak NEC, kelas XII, XI, sama kelas X. kak laras sama kak sabiel nggak bisa dateng karena ada les. Gue juga nggak langsung ngumpul, karena catetan mtk gue belom lengkap sepenuhnya. Jadi gue harus ngelengkapin dulu baru ngumpul. Nggak nyangka kak riki dateng sama kak am. Mereka cuma seneng seneng aja di sana. Gue dan yang laen njelasin bla bla bla sesuai dengan devisi yang pada dipilih. Dibagian debate ada gue sama gendhy, di bagian WM ada astari, di bagian story telling ada inggit (anak anak story telling diungsikan sama inggit hahaha) di bagian scrabble sama news cast ada inggit. Sementara anak anak baru yang kelas XI cuma muter muter doang. Contohnya aja si Inas tuh. Ngapain coba dia? Dateng dateng langsung ngambil alih computer dan maen game sama agya -__________- untungnya dia ngerti essay *sementang udah lulus LIA esssss* jadi gue jelasinnya nggak perlu panjang lebar hahaha

Adek adek pun perform setelah gue suruh mati matian, sialnya gue disuruh nyontohin, sementara gue nggak siap apa apa. Alhasil gue cuma ngabisin waktu tiga menit *debater gagal* dan nggak ada adek kelas yang nyentuh waktu sampe dua menit. Bener bener PR buat debater kelas XI.

Setelah selesai, gue pun langsung tebar pesona nomer hape *niatnya* tapi dengan muka adek kelas yang polosnya bukan main. Dia nanya gini ‘kak udah boleh pulang belom’ sekkkkkkkk nyesekkkkkk bener dah, disitu situasinya gue baru nulis di papan tulis ‘1st speaker Ulima 0 *niat mau nyebarin no hape*’ dan tiba tiba adek itu bilang kayak gitu, sambil masang mulut penuh nces! Kurang ajar!

Kak am yang ada disamping gue langsung ketawa alangkah lebay dan nyampe hampir salto *sekarang gue yang lebay* kak riki dateng ketika ngeliat gue nggebuk gebuk lantai sementara kak am terus nunjukin gigi –hampir- kelincinya lebar lebar. Kak am nggak tahan dan akhirnya nyeritain ke kak riki. Sialnya! Anak anak kelas XI malah ikutan nimbrung. Singkatnya mereka ketawa, gue garuk lantai. Dan anak yang nanya kayak gitu langsung kebingungan ‘seolah-tak-mengerti’ ada apanya

Pas kak ibnu dateng, gue langsung mlototin kak am biar kebegoan ini nggak nyampe nyebar ke orang banyak. Astaga DEMI APAPUN GUE MALU BANGET! PENGEN GUE SODOK TUH ADEK KELAS!!!! *lebih lebih yang udah keluar kelas sebelum gue nulis!!!!!!!!!!* (aura jahat gue mulai terlihat)

Gue langsung –pura pura- tak peduli, gue langsung mintain video dari kak riki. Nyampe ditungguin sama bapak bapak yang ngunciin pintu. Gue –yang tinggal bertiga- sama kak riki dan kak am keluar. Melanjutkan kegilaan di luar. Tadinya gue sempet agak bingung karena gue cewek sendiri. Tapi gue langsung berpikiran ‘ah dua orang yang kayak begini mah malah bikin jadi gila’ gue pun ketawa, dan mereka menoleh dikit.

Terus ada si hmmmm gue kasih inisial apa ya? Oh iya! SG aja deh singkatan dari Saingan Gue (inisial nggak mutu) nah tiba tiba dia dateng dan ujung ujungnya minta salah satu nomer dari kami bertiga (tentu aja bukan gue -.-) terus otak gue mulai mengirimkan sinyal

1. untung si ‘itu’ udah nggak ada, jadi aman dari jangkauan si SG
2. kenapa dia nggak minta semua nomer dari kami bertiga? Kenapa cuma salah seorang aja?
3. apa dia udah berpaling ya? *gue mulai joget joget kecil*
4. aih, gimana kalo itu cuma triknya doang buat gue geer kalo dia udah suka sama orang lain?
5. apa jangan jangan itu buat temennya?
6. mungkin nggak ya, salah seorang dari kami itu buat jadi makcomblang SG sama ‘itu’ *mampus! Tiba tiba gue langsung pengen banting hard disknya kak riki!* (kan sayang NB gue dibanting, belum tentu dibeliin lagi. Ya kan?)

Huh gue kebingungan. Gue galau. Seneng kalo dia udah pergi jauh jauh. Tapi takut kalo itu sebagai caranya. Huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa *nangis kejer di tengah ujan* (jiwa artis sinetron murahan keluar)

Ujan pun udah berenti. Gue minta jemput. Gue jalan di depan, sementara dua kakak kelas –yang aneh tapi baik- itu di belakang. ‘bisa lah lo ya jadi ratu sekarang’ kata kak riki. Ya juga ya. Hmmm tapi masa iya juga sih gue jalan di samping haa? Apa nggak lebih gimana oooy? Jalan dibelakang? Ah persis kayak anak ayam! Bisa bisa gue di kejer onew yang haus akan ayam itu! kan gawat!

Terus gue langsung bilang ‘duluan ya kak’ . ‘ah palingan kitorang dulu yang duluan hahahaha’ kata kak am. Gue pun terus berlalu. Hmmm tiga jam gue lewatin di NEC hari itu. sayang banget nggak ada kak sabiel. Kalo ada? (tp brsyukur bangeeeeeeeeeeeeettt dia nggak ikut) *maaf ya kak* Beh udah jadi trio deh mereka, saling melengkapi kegilaan masing masing. Asli. Mereka itu otak nya jempolan semua mameeennn tapi nggak diduga juga gue nggak sungkan, nggak ada perasaan nggak enak buat maen sama mereka, jarang banget malah jaga sikap hahaha. Walaupun gue memang lumayan bodoh, tapi kegilaan gue hampir sama lah 10 banding 100 (masalah gila gilaan gue yang 100) *elaaaaah malah bangga* =.=

Terus gue setelah sampe di rumah, gue malah sibuk ngurusin hape gue dari sms yang masuk (padahal cuma dua orang yang sms -.-)


Ah gue tutup cerita gue hari ini. Hahahaha menyenangkan! Gue caps duluuuu

Jumat, 22 Juli 2011

Hari ini (pengalaman yang gue tulis ini) hari Jumat tanggal 22 Juli 2011 (walaupun baru gue post sekarang)

Jadi hari ini gue udah pegeeeelll banget buat bangun dari tepian tempat tidur. Masih pegel bahu gue, perut apalagi, hal ini dikarenakan kemaren gue sit up, push up, sama back up waktu pelajaran olah raga. Akhirnya gue terjun lagi ke bantal sangking nggak kuatnya. Gue berusaha bangun lagi dengan sekuat tenaga. Tenaga dalam, tenaga luar, tenaga doa, tenaga raga (sumpah lebay!)

Gue pun segera ngambil anduk mandi dan pergi ke kamar mandi dengan keadaan yang aduhaaaaiiii melambaiiiiiiiii. Setelah mandi gue pake baju olah raga. Hening. Nggak ada suara. Mikir. WHAT???? Baju olah raga yang kemaren gue pake up up an itu? mending kalo buat make up sebelumnya *eeaaa* astaga, gue langsung numpahin minyak wangi di baju gue itu, gue cium cium dulu sampe gue yakin udah nggak bau lagi *buset, frontal banget dah gua*

Gue dateng ke sekolah dengan nyeret kaki gue, berharap ujan tiba tiba turun, jadi nggak usah senam, apalagi jalan sehat! Damn! Harapan gue hilang. Pupus. Luntur! Bahkan nggak ada awan mendung sama sekali!. Bener bener SHINee day -.- gue udah menghela napas berulang ulang. Oke semoga senam aja, paling nggak gue harus di barisan belakang atau tengah tengah dan cuma ngangkat tangan ke atas *biar dikira ikutan olah raga*

Tapi! Ah bener bener nggak banget dah! Gue padahal udah ngeliat speaker yang gede itu dan tiba tiba shock begitu tau kalo hari ini adalah hari JALAN SEHAT! Udah mau nangis. Pengen ke UKS aja. Pengen makan ajal pengen maen PC aja. Pengen nonton video aja (buset dah, kejauhan woooyyy). Dan akhirnya gue ikutan jalan sehat. Ujung berujung (bahasa apaan tuh?) gue ada ditengah tengah fadhillah sama nanda. Mereka ngajak gue lari. Tadinya gue maleeesss banget, tapi yah gue punya satu program tentang kesehatan gitu. Jadi gue memutuskan untuk BERLARI MENGEJAR MATAHARI *dih, bisa tewas lah gue ngejer matahari mah!* #lupakan

Setiap gue lari kecil gue selalu bergumam ‘kurusin perut! Kurusin perut!’ sampe nanda bilang ‘kenapa?’ dengan santai gue jawab ‘biar seksi, ayo kurusin perut!’ eh tanpa diduga dia juga ikut ikutan. Malah sampe kita ngomong agak keras dan berhenti ngomong kalo ada banyak orang di sekitar kami.

Gue bertiga akhirnya sampe di sekolah tanpa motong jalan. (padahal mau banget, coba kalo ada X4, pasti kurusnya karena takut ketauan motong jalan hahahahaha)
Pelajaran di sekolah berjalan lancar. Gue bakal nyeritain tentang apa aja di pelajaran TIK aja deh, soalnya menarik banget!

Ceritanya itu masih perkenalan, ini yang gue tulis di sini adalah anak anak yang membuat gue excited nih..

Dimulai dari novita, yang menarik dari dia adalah hobinya yang doyan baca ensiklopedia. Gue langsung berpikir ‘buku yang dibaca anak ini sadis luar dalem luar biasa’

Terus ke atul yang bernama lengkap sintia robiatul. Yang menarik adalah cita citanya yang pengen jadi SUAMI PRESIDEN dan menjadi ibu yang baik. Jujur gue speechless banget denger itu. gue langsung ngakak bareng anak anak sekelas. Dan dia itu cerita dengan muka polos luar binasa!

Yang bikin excited lagi adalah cita cita aiman yang pengen jadi ahli statistika. Pak Iyok pun langsung bilang ‘baru kali ini saya masuk ke kelas yang salah seorangnya pengen jadi ahli statistika’. Terus cita cita boim yang pengen jadi dokter hewan. Gue langsung mikir gini ‘ah, lu kenapa nggak dari dulu?! Hamster gue keburu udah koit wooooyyy!!!’ ada juga yang cita citanya berhubungan sama teknologi semua, mulai dari programmer, komikus, robotic atau apalah namanya. Pokoknya yang gitu gitu deh.
Terus ada salah satu cowok nih, namanya farizki *gue nggak tau tulisannya* dia hobinya nulis. Gue langsung interested! ‘Hobi yang sama!’ ‘cowok ada juga yang hobi nulis’ ‘pasti tulisannya bagus (kenyataannya emang bagus.. kok tulisan gue jelek????????????)’ ‘wah kalo dia hobi nulis puisi pasti romantis’ ah tapi pupus semua angan angan gue itu begitu pak iyok nanya ‘hobi nulis apa?’ dia jawab ‘PEER, PAK’ gue langsung masang muka kaget sambil nangkat alis gue dua duanya menjulang ke langit ketujuh! ‘ah paling nggak dia rajin ngerjain PR, bisa lah kalo kepepet’ batin gue menghibur diri -_________________________-

Terus singkat cerita gue udah nyampe depan gerbang GO (bener bener singkat)
Disitu ada kak sabiel. Hmmm mungkin tambahan, pikir gue. Ya seperti biasa gue say hi sambil goyang goyangin tangan (inget! Tangan woooyyy bukan badan!) terus gue sempet nggak percaya kalo dia juga ngelambain tangan sambil masang muka sok cute nya dia -________- *langsung digebuk bisa bisa gue ini* terus gue nyampe kelas langsung ketawa tawa nggak berenti *beneran* tapi untuk nyampe di kelas, gue emang lari kecil, karena takut udah telat. Gue sempet ngeliat belakang dulu, sapa tau masih ada emak gue. Eh udah nggak ada ternyata (cepet amat kabur!) tapi gue masih ngeliat ada satu temen gue yang dari tadi masih nongkrong di depan, ntah maksudnya apa. Apa dia mikir WC umum ada di depan? Apa dia pengen foto bareng sama abang abang somay dan harus nunggu sepi? Ah ntahlah hahahaha *ngelantur lagi*

Sampe dikelas gue nambek. Objection. Marah. Gue marah sama hmmm okelah ada dua orang. Objection. Satu. Gara gara dia secara nggak sengaja keceplosan bilang ke temennya tentang ‘orang-yang-gue-suka’ padahal gue udah percaya banget sama dia. Tadinya juga dia sering keceplosan atau nggak disengaja GUE NGGAK TAU lah yaaaaa.. sukses gue diem dieman selama belajar.

Terus pas pulang, tiba tiba ibu gue nanya gini ‘itu tadi yang namanya kak sabiel?’ ‘hooh’ gue jawab tanpa dosa. Terus diselingin beberapa percakapan dan akhirnya malah nanya hal yang menurut gue aneh. ‘anak anak NEC itu udah pada pacaran belum?’ gue langsung nyimpulin banyak praduga

1. emang ada masalah ya?
2. apa karena gue kebanyakan cerita tentang anak anak NEC?
3. apa emak gue ngira gue udah pacaran? *buset dah kalo beneran yang ini mah -_-*
4. apa cuma pengen tau? Tapi kenapa pengen tau coba?

Akhirnya gue bilang, kayaknya nggak ada deh yang gitu *entah kenapa gue nggak enak kalo ngomong kata ‘pacar’ ‘pacarnya’ ‘pacaran’ sama bonyok gue*

‘bagus deh pada jomblo jomblo semua’

Nah ini juga yang menimbulkan praduga buat gue nih
1. emak gue nyimpulin gue nggak pacaran
2. lingkungan gue aman terkendali
3. gue mau dijodohin *setiap nomer tiga kok agak frontal ya? -_-*
4. apa emak gue tertarik sama salah satu dari anak anak NEC yang pernah gue ceritain??

Dan berhubung udah nyampe rumah, gue langsung fokus sama tempaat tidur, sambil terkadang mesam mesem, aatau justru malah kesel lagi.

Tapi gue jadi merasa bersalah hmmm ya karena ah gue juga nggak tau. Jadilah gue minta maaf sama dua orang itu (sebenernya emang dua) *nah kan gue bikin bloggers bingung* tapi malah yang satu bilang kalo dia udah tau dari dulu dan cuma nebak doang. Hah? Gimana bisa? Bahkan gue sama dia aja beda sekolah! Gue nggak pernah cerita bahkan nyentuh sedikitpun masalah ‘orang-yang-gue-suka’! jadi dia tau dari mana????????????? Itu adalah misteri *endingnya jelek banget deh*


Jadi intinya sih gini. Jangan buat sahabat sahabatmu atau pun kamu jadi marah sesama kalian cuma gara gara gebetan kek, cowok kek, dan sebangsanya. Sama mungkin gue harus lebih nyeleksi lagi kali ya kira kira apa yang mau gue curhatin, entah itu perlu atau nggak. Masuk ke lubang untuk kedua kalinya itu MEMALUKAN!

Thursday, July 21, 2011

Bintang
Aku selalu memandangimu setiap malam
Mengharap kau hadir ditengah kegembiraanku

Bintang
Aku selalu menantimu
Menemani aku
Ketika ku terpuruk

Sekarang aku sedang menangis, bintang
Bahkan rambut mataku tak sanggup untuk menyekanya sendiri
Mataku berlinang air mata
Bersiap menghujani pipiku

Kucoba untuk menutup muka ini
Agar tak terlihat oleh siapa pun
Tapi sia sia
Aku tak bisa

Bintang
Hanya dengan puisi ini aku dapat menggenggammu
Walau ku tau itu takkan mungkin menjadi nyata

Walau hanya dengan merasakan cahayamu
Aku sudah dapat mengendalikan semua egoku

Bintang
Puisi ini memang tak sehebat karya Chairil Anwar
Tapi kau harus tau, Bintang
Aku ingin mencurahkan semua perasaanku dalam setiap bait ini

Perasaan sedih dan tersiksa

Bintang
Aku tak pernah memintamu memberikan jawaban
Karena kau terlalu jauh disana

Bahkan terkadang
Aku benar benar tak dapat melihatmu karena terangnya lampu menyala

Aku akan selalu menantimu
Untuk terus menceritakan semua kisah hidupku

Semoga kebahagian tak berujung pada tangisan
Semoga ulasan senyum tak berujung tersiksanya batin

Bintang
Aku cukupkan sampai ke sini
Aku akan berusaha semampuku untuk mengatasi kesulitan ini

Dengan bijaksana
Dengan tegar
Dengan jiwa positif

Kurasa kau pun telah lelah mendengar ceritaku bintang
Terimakasih untuk kali ini

Kau selalu ada

sedikit tentang XI IPA 4

Kali ini gue mau nyeritain yang nggak panjang panjang.

Gue sekarang punya chairmate, dia bernama Astari. Gue beruntung sebangku sama dia *mungkin dia bakal nangis sepangjang malem sebangku sama gue* -____- jangan ya astariiiii

Dia anak yang cerdas, terutama bidang hewan sama bahasa inggris. Gue bersyukur sekarang dia udah resmi jadi CM gue, tiga hari sebelumnya gue galau banget! Gimana nggak galau! Hari pertama gue nggak jelas sama siapa duduknya. Si dhona aja cuma naro tas doang! Hari kedua tiba tiba ada cewek (sebelumnya gue kenal dia) bilang dia mau sama dia, mau nggak mau gue bilang ‘ya’ aslinya? Sumpah gue nggak betah! Gue mendingan baca buku sepanjang istirahat dibanding ngobrol sama dia! Dan akhirnya dia pindah ke IPA *sensor* jadilah gue sendirian. Akhirnya wiwid dateng, dan nempatin tempat duduk samping gue, tapi gue takut kalo dia jadi CM gue, otomatis gue bakal ngobrol. Dan akhirnya jadilah gue duduk sama astari *eeaaaaa*

Masalah guru! Pertama kali gue langsung mikir ‘BUSET! GURU GURU BANGSAL IPA TULISAN UDAH RATA SEMUA!!!!!!!!!!!’ gimana nggak rata, sama tulisan dokter itu nggak ada beda! Yang lebih nggak bisa dipercaya itu guru Pkn, padahal itu bukan IPA murni kan? tapi tulisannya bikin gue ngelus dada terus. Gue sih belum ketemu semua guru, tapi udah dapet kesan kayak gitu -___-

Wali kelas gue bu Ani nih, nyokapnya Deni. Guru biologi. Untung tulisan beliau bagus! Gue nggak ngebayangin kalo nanti beliau nulis nama family atau sebangsanya dipapan tulis dan gue yang harusnya nulis felix jadi flexy, nah kan nggak lucu!
Nyampe saat ini guru yang masuk di kelas gue asik asik sih. Pak Herman yang ngajar Fisika yang sering kontak mata sama gue. (tapi ngajarnya cepet banget! Tapi akhirnya gue minta ulang hahaha)

Pak Gani, yang ngajar Pkn, yang salah manggil nama Ghaisani menjadi Gani (seperti namanya). *entah kenapa gue ngantuk mulu kalo belajar PKn siapa pun gurunya*

Bu Ani, yang nyatetin Biologi banyak banget. Gue suka sih metodenya, dengan berkelompok. Tapi mungkin lebih baik kelompok kecil, bu

Bu Sal, yang dateng dateng udah nebarin senyum buat belajar kimia. Gue disuruh les lagi sama nyokap. Terus pas ditanya gue les hari apa aja, gue jelasin lah, senin, selasa, rabu, jumat. Dan anak anak serta beliau langsung bilang’ buset’ ‘waw’ ‘gila’ akhirnya gue lesnya double di hari rabu sama jumat.

Pak Najib, guru olah raga yang gaul. Pas kelas X, gue sama Suci ngefans sama dia karena tegap dan wuh banget deh. Hahahaha

Mam Tiyur yang senasib sama bu Sal buat ngajar gue dua tahun dibidang bahasa Inggris. Eh Yeni Lao Shi juga deng!

Pak Doni yang ngajar Seni budaya.

Yeni Lao Shi kyaaaaaaaa dia ngasih semua muridnya gantungan hape. karena dia abis pergi ke Shanghai. xie xie lao shi :D

Pak Iyok. yang mengajar TIK. hmmmm kayaknya seru nih. hari pertama aja, bisa dibilang serius, tapi pas terakhir seneng seneng deh hahaha

Sejauh ini baru itu guru yang masuk XI IPA 4. Berhubung gue udah janji cuma bikin dikit aja. Jadi see you. Ketemu lagi di entry berikutnya yaaaaaa

Hari ketiga, hari rabu. Hari ini ada demo ekskul nih, segala macem pamflet udah beres. Pagi sebelum ke sekolah gue ngeprint dulu, karena printer di rumah gue nggak idup (padahal nggak gue apa apain -_- *apa dia shock yang ngidupin cewek yang cantik?* hehehe aku jadi malu #plaaak)

Setelah di print gue ketemu dulu sama kak riki beserta anak anak yang lain. Gue dan yang lain dikasih petuah petuah sama tetua (tunjuk kak riki ._.). setelah itu, gue sama dina sama astari pergi moto kopi diperkecil buat dibagi bagiin ke adek kelas. Potokopian depan bener bener lelet ngelayanin. Mereka nggak bilang BISA atau NGGAK ngecilin ni tulisan. Jadi kami nyebrang ke hitam putih. Disana mas mas pake kacamata udah duduk duduk menatap langit yang mendung abis gerimis. Gue langsung bilang ‘mas, bisa motokopi diperkecil nggak?’ ‘oh, kakak coba dulu ya’ ‘oke’ akhirnya gue jelasin panjang lebar dan nggak nyampe 10 menit udah selesai, lengkap dengan udah digunting. Sementara dari tadi gue udah nunggu dipotokopian yang karyawannya nggak jelas banget.
Tiba tiba, kak riki nyamperin ‘ul, gue minta game angry birds! Kata inas gue minta sama lo aja’ ‘oh yaudah, mana flashdisknya?’ emang sebelumnya gue dikasih game ini sama inas. Jadi dia ngambil flashdisk dulu. Gue sama inas nunggu.

Sampe di IPA4 (promosi kelas gini kan gue) gue langsung buka NB dan mindahin. Gue nggak tau (lupa) kenapa tiba tiba kami malah ngomongin masalah pacar.

Inas mah enak udah ada fahry, nah gue keceplosan bilang ‘taksiran’ dan dari situ kak riki langsung heboh. Dia nebak orang orang di EC semua dan ada dua kandidat kuat. Tapi sayangnya bukan salah satu dari mereka hahahahaha *ketawa setan* terus pas gue sama inas introgasi, dia bilang nggak punya taksiran. Yah mau dipaksa apa lagi coba.. jadilah kami pergi ke lapangan dengan membawa kertas pamflet itu. di jalan kak riki masih ngitung huruf huruf, kemungkinan ‘gue suka sama siapa’ nyampe akhirnya gue kasian dan bilang

‘yaudah sih kaak, nggak usah dipikirin’
‘kasih tau gue sih, gue nggak bakal cerita sama sapa sapa kok. Mau gue bantuin nggak?’
‘ah nggak usah. Dia juga bukan tipe yang kayak gitu’
‘maksudnya?’
‘yaaa…’ mendadak gue hampir keceplosan! Hmm padahal tadi gue sempet grogi pas kakak itu nebak satu nama, tapi untungnya dia nggak nyadar (joget gergaji ala HJL) oia, entah kenapa gue sekarang sering ngetik ‘goyang gergaji ala HJL’ gara gara abis liat MV nya dia yang Break Down. Dan ada unsur unsur goyang gergaji.. astagaaaa pertama kali gue liat, gue langsung speechless gitu aja.

Lanjut. Dia nggak nyerah gitu aja, dia tanya ke ganesh sama dina. Gue langsung ngancem

‘kalo kalian ngasih tau itu, nilai ekonomi lo bakal jelek kalo lo anak IPS’
‘oia, dan kalo anak IPA bilang tentang siapa yang gue suka, nilai kimia bakal ancur!’ dan itu membuat mereka nggak berani ngasih tau kak riki dan bilang gue kejam hahahahahaha

Saatnya pembagian pamflet. Gue nggak ikutan.
‘lo ngajaknya dengan muka persuatif, nada ngerayu gitu ya ul.’ Kata kak riki
‘tenang aja, itu bakat gue buat ngerayu orang.’ Jawab gue
‘kalo perlu lo pake bahasa inggris sekalian kayak bule’ kak amri bilang dan nyontohin sambil monyong monyongin bibir
‘gue nggak yakin kak, muka gue nggak mendukung buat ngomong kayak orang bule’ mereka pun ngakak dan gue langsung ngelunyur gitu aja.
Pasukan penyebar pamflet ada (ah gue lupa siapa aja) yang jelas ada Deriva sama Arie yang ikut ngebantuin, padahal mereka bukan anak EC. Dan herannya justru banyak anak yang minta sama Arie! Gamshahabnida arie :D

Kelas udah selesai nih. Jadi gue langsung pulang.

Tiba lah waktu LIA gue. Kelas hari ini juga rame. Gue langsung diejekin lagi sama anak cowok. Hmmm topik kali ini adalah nggombalin gue. Dimulai dari al-fahry, kak angga, dan seterusnya.

Kak berto ‘ulima, bapak kamu pengemis ya?’
Gue ‘kurang ajar!’
Semua ‘eaaaa ditolak!!’

Kak yudha ‘ *gue lupa*’
Semua ‘udah woooyy bilang aja kenapa!'
Gue ‘hmmm iya kak, kenapa ya?’ (muka senyum manja, nada innocent, mata kedip kedip)
Bzzzzzzzzzzzzz tiba tiba semua cowok balikin kepalanya. ‘buset gue nggak tahan banget nadanya’ *eaaaa manis banget kali ya -__-* dan akhirnya mereka yang speechless. Ah sekarang gue nyadar, ternyata ucapan gue manis ya? Gue sering banget diejekin juga sama bu sal gara gara terlalu ‘lemah’ buat ngomong.

Tapi suatu hari astari bilang gini ‘astaga ulimaaa! Suara kamu itu lho!’
‘emang kenapa?’
‘manis banget. Kalo ngomong formal itu lucu gimanaaa gitu kayak anak kecil’
Buzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz langsung nyiapin kasur gue *dari pada kalo abis terbang nggak ada yang nangkep gue? jadi kasurpun jadi* #eeaaaaaaaaaaaa

Balik ke cerita. Kini giliran ke kak angga
Kak angga ‘ulima, coba liat punggung kamu’
Semua ‘heh! Porno lo! Ulima anak baek baek woooyy’
Gue ‘wihdih, nggak mau gue’
Kak angga ‘udah lagi buruan’
*gue nunjukin punggung dua detik*
Kak angga ‘ sekarang gue baru sadar, ternyata nggak semua bidadari punya sayap’
Semua ‘eeeaaaaaaaaaaaaaaa si raja udah mulai nyepik! Dewa wehhhhh’

Terus kami langsung ketawa bareng. Astaga, gue nggak pernah nyangka bakal segini gilanya ni kelas.

Hari ini pun udah selesai,pas gue nyampe di rumah, gue langsung blablabla dan tidur :D it was the nice day

Hari ini dimulai dari tanggal 11 di bulan juli 2011. Ketika sekolah udah memanggil anak muridnya buat kerja (eh, maksud gue kerja otak :D) nah dihari pertama adalah pemilihan jurusan. Ralat, maksud gue pembagian kelas. Gue udah aman karena pas pembagian rapot, gue udah masuk IPA.

Gue udah sengaja bangun pagi banget (jam 5) (oke, biasanya gue bangun jam setengah 6 dan masih males malesan dulu mau bangun, alhasil jam 6 gue baru meninggalkan guling gue). Gue langsung sarapan (biasanya nggak pernah) dan mandi. Gue udah nyampe di sekolah jam 06.45. dengan segera gue langsung melesat nyariin kelas gue. Tapi apa daya? Halamaaaak ternyata belom di temple. Gue akhirnya nongkrong fi X4 (kelas terdahulu). Bel masuk udah bunyi. Sial! Gue nggak bawa topi! Dari rumah gue udah dengan PD nya nggak masukin topi karena gue pikir nggak bakal upacara. Beruntungnya gue, si Gendhy bawa dua topi dan nawarin ke gue.

Kami pun upacara. Wih posisi yang pas banget dah. Gue bisa ngeliat otter dengan jelas. Oke, sangat jelas. Hmmmm setelah lama nggak ketemu (helah curhat lagi). Tapi namanya guru. Agaknya tau aja pikiran gue. Dengan tegasnya suruh kami ke kiri tiga langkah! Ya amplop! Gue nyaris nggak bisa ngeliat dia. Beruntungnya pohon gede –yang ada di tengah lapangan itu- punya bolongan di tengah. Jadi gue masih bisa ngeliat dia. Yup, tepat, cuma keliatan muka dia doang.

Upacara udah bubar. Dengan cepat gue langsung ngambil tas didepan gue dan melesat ke papan pengumuman . you know what???? Sepatu yang kemaren gue semir, udah diinjek orang!!!!! Buset dah, udah gitu masih kedorong dorong lagi. Berhubung gue –masih bisa dibilang- kurus, jadi gue selalu kena arus manusia manusia jenius ini. Tentu aja dong, nama gue kan ULIMA MAZAYA GHAISANI. Ngapain coba gue ngeliat di daftar atas? Gue langsung liat ke bawah. Hmmmm IPA 1 nggak ada, IPA 2 nggak ada, IPA 3 nggak ada, IPA 4 *hening* gue ngeliat nama gue di kelas IPA 4, tepat di nomor urut ke 28. Gue langsung memikkirkan dua hal sekaligus di otak kecil gue ini. Yang pertama: gue seneng banget absen gue bisa naek. Yang kedua: IPA 4???????

Yang pertama agaknya penting juga gue permasalahin. Yang kedua ini lho. Masa iya gue ngeremin kursi di sini sampe tiga tahun? Hha? Seriusan gue! TIGA TAHUN! Kalian nggak percaya? Ya udah nggak apa. Tapi gue beneran kok! TIGA TAHUN. Jadi gue mau nyalahin sapa heeey?? Muka jungmin yang kayak kuda? Pesona young saeng? Ayam onew??? Ha?? Jawab! (sumpah deh nggak penting -,-)

Gue langsung kabur kayak ayam yang mau ditangkep sama onew. Cepet banget. Takut bakal digoreng dan masuk usus si leader SHINee ini. Setelah masuk! Omo! Tempat duduk dambaan gue udah ditempatin! Target gue kan di depan papan tulis (otomatis di tengah) dan duduk di bangku nomer dua dari depan (bukan masalah gue nggak berani, tapi karena leher gue bakal pegel terlalu mendongakan leher gue buat ngeliat papan tulis) nah tempat duduk itu udah di tempatin sama Eliyus sama Dina. Ah pupus sudah harapan gue. Gue udah nggak peduli lagi onew bakal nangkep gue dan meluk gue dari belakang (astaga tadi gue ayam, sekarang sihir gue ilang sejak dipeluk Saengi *oke ngarep* gue pasrah aja dipeluk onew, walau gue nggak suka sama dia *digebuk shawol*)
Akhirnya gue duduk di depan. Permasalahan kedua: gue tadi belum sempet liat anak anaknya. Jadi gue balik lagi. Ada olan, fahry, affan, arum, sama carina yang senasib sama gue (tiga tahun ditempat yang sama). Masalah yang ketiga: gue duduk sama siapa???? Bentar gue ngayal dulu: gue mau duduk sama taemin (ecak ecak dia nggak naek kelas *jangan nyampeeee*) terus guru kesenian si saengi. Guru olah raga hyung joon. Guru MTK hyun joong (mmmm kyuhyun juga tak apa) dan nanti taemin jadi cowok gue dan ngajarin gue dance) eeaaaaaaaa ide bagus kan tuh?????

Oke lupakan, gue masih asik ngeliatin anak anak yang sekelas sama gue. Lumayan udah banyak yang kenal. Gue terus berkeliaran sepanjang hari (oke, gue nggak tau tujuan utama gue kemana).

Gue pun masuk kelas, ada dhona, dia bilang dia mau naro tas di samping tempat duduk gue. Oke kesimpulan yang gue dapet, dia cuma naro, bukan berarti mau sebangku sama gue. Gue pun pulang. Gue ngasih tau ibu gue kalo guru kimianya masih sama. Hmmmm tapi dalam seminggu gue cuma punya hari kamis. CUMA HARI KAMIS gue nggak ada les. Hari sabtu minggu emang nggak ada, tapi gue mau ngerjain tugas tugas –yang gue yakin- bakal lebih banyak dari kelas X.

Gue sih nggak mau ngurusin itu terlalu banyak. Jadi singkat cerita bulan udah nindihin matahari (eaaaa maksud gue udah malem) nah terus gue ada les LIA nih. Gue berangkat dengan senyum –yang udah mati matian yang gue ukir- selebar lebarnya. Pasalnya pertemuan pertama bener bener isi jangkrik semua. Nggak ada yang heboh. Tapi hari ini, kelasnya digabung. Ada kak Berto, kak Yudha, Deni (ih bosen) sama dua orang yang gue lupa namanya. Mereka heboh (baca: kak berto sama kak yudha). Pertama kali mereka masuk, mereka udah bisa nyatu sama gue (entah kenapa emang dasarnya gue yang cuma bisa nyampur sama orang orang ‘gila’ dengan lumayan cepet) dan gue udah jadi sasaran tembak mereka. Setiap dikasih tugas, nanya gue! Suruh nerusin bacaan, yang kena gue! Sumber kongekan mereka??? Tentu aja gue -___________- ini semua gara gar ague sekelompok sama kak berto, gue ngelakuin kesalahan, dan gue seperti biasa, minta maaf, cuma dua kali, tapi dia malah bilang ‘ya ampun dek, nggak papa kali. Lebay amat minta maaf segala’ dan dia langsung nyeritain ke yang laen *sialan!*

Gue udah punya nama panggilan sama anak cowok ‘you five’ dan seperti biasa. Waktu miss Yulia pergi dan tugas kami udah selesai, mereka ngintrogasi gue (lebay banget dah kata ‘mengintrogasi’) mereka –dan kebanyakan orang- ngira gue anak kelima, pada bingung kenapa gue bukan anak kelima tapi nama gue ulima, kenapa nggak usatu atau apalah itu, sampe ke uempat dan bahkan ngelancong ke UNPAD, gue udah lega udah selesai, hmmm paling nggak gue mikir gitu. Eh sialnya dilanjutin lagi! ‘Kok bisa depanggil luli? Kan jauh banget.’ Buset dah. Udah berapa ratus kali gue denger pertanyaan yang sama! (termasuk temen temen bokap nyokap gue) Mungkin gue harus nempel pamflet di tiang tiang listrik ‘JANGAN TANYA GUE DENGAN PERTANYAAN YANG SAMA MENGENAI NAMA GUEEEEE!!!!!!!! –by ulima mazaya ghaisani’ tapi gue urungkan niat gila itu, otak jernih gue –untungnya masih ada yang jernih- mikir dan gue yakin, sebelum orang lain baca pamflet itu, pasti gue udah kesetrum duluan.

Jadi hari senin gue merasa agak aneh di sekolah. Tapi di lia gue bisa ketawa bahagia  bahkan sampe al-fahry (bukan pacar lo nassssss!!!) bisa cukup akrab sama gue. Gue perjelas, gue sekelas sama anak itu dua tahun di SD, dia anak pintar, eh salah, jenius, salah, begitu jenius, benar. Gue nggak pernah ngomong sama dia selama dua tahun itu. tapi sekarang lumayan lahhh (dikit)

Saturday, July 9, 2011

“semua begitu menyebalkan! Bahkan gue di sini udah satu tahun, tapi Bahasa Inggris gue masih aja abal abal! Kata guru gue kan bahasa bisa menyesuaikan sesuai tempat. Ah sebodo nggak guna juga! Liburan liburan gini gue nggak ada planning. Masa iya mau balik ke Indonesia? Ngabisin ongkos juga!” gumam Alice di dalam kamar kecilnya.

Alice sekarang berusia 19 tahun, bersekolah di Universitas Champbell, orang tuanya sering pergi ke luar negeri dikarenakan pekerjaannya. Sementara bekerja, mereka juga mencarikan universitas yang bagus di Negara tersebut. Mereka sudah mendapatkan data data itu sewaktu Alice masih duduk di kelas XI SMA, maka sewaktu kelas XII, Alice mendaftar di Universitas Champbell, karena nilai Alice hanya mencukupi di universitas itu, tetapi cukup bagus untuk sebuah universitas di Inggris.

“besok jalan yuk, lice” tiba tiba ada pesan yang masuk di handphonenya.

“oh dari Cathy,” Cathy adalah sahabatnya yang seuniversitas dengannya, hanya saja berbeda fakultas. Dia juga berasal dari Indonesia, hanya saja orang tuanya blasteran Indonesia Singapura. Tapi karena semenjak kecil, ia di Indonesia, jadi ia lebih lancar berbahasa Indonesia dibanding bahasa inggris.

“kemana? Gue juga udah sumpek di apertemen ini” balas Alice.

“gue mau beli kado di mall Thrushcross Grange, mau temenin gue nggak?”

“buat siapa? Yaudah, kebetulan, gue juga mau cuci foto sama beli memori.”

“oke, besok gue jemput lo jam 10 ya?”

“okay”

Keesokan harinya, mereka jadi jalan bareng.

“lo udah pernah ke Thrushcross Grange belum Cat?”

“belum sih. Lo?”

“udah, tapi cuma sekali.”

Sesampainya di sana, mereka hunting kado dulu. Sebenernya simple, hanya dua boneka, tapi mereka hampir menghabiskan waktu satu setengah jam hanya untuk mencari dua boneka.

“hehehe maap ya Alice, kalo nyari boneka gue emang lama.”

“astaga! Tinggal pilih terus bayar nggak bisa tah?”

“makanya bantuin.”

“ya mau apa dulu? Bahkan dari tadi nggak jelas mau beli apaan”

“boneka elmo sama kura kura”

“hmmm.. oke” Alice pergi mencari dan menyerahkan semua boneka yang menurut dia lucu dan menggemaskan hanya dalam 10 menit.

“ya ampun! Lo mau gue beli semua ini?” Cathy bengong ketika melihat ada sekitar 15 boneka di genggamannya. (itu baru yang ada di tangannya yang sudah dilebarkan, sedangkan yang berjatuhan masih banyak.)

“elaaah, gue juga nggak mau nyiksa dompet lo kali. Pilih aja dulu. Tu banyak warnanya. Jadi lo nggak harus ngeborong lebih dari tiga! Ngerti nggak?”

Akhirnya untuk memilih saja sudah menghabiskan waktu 10 menit. Jadi kalau ditotal sudah lebih dari dua jam! Setelah membayar di kasir, Cathy menanyakan Alice dimana letak mushala.

“ada di atas. Emang udah adzan?”

“udah, temen gue selalu ngingetin gue. Nih sms nya”

“oh yaudah yuk.”

Sesampainya di mushala mereka bingung dimana tempat untuk berwudhu.

“lo tau tempat wudhunya?” Cathy bertanya

“kagak, dulu gue nggak shalat di sini, Cat. Hmmm gimana kalau wudhu di kamar mandi aja?” Alicemenjawab seadanya.

“nggak ada pilihan laen. Eh terus ngapain lo lepas sandal lo?”

“males aja, wudhu kok pake sandal hehehe”

Akhirnya mereka pergi ke kamar mandi.

“heh, buruan masuk!” ajak Cathy

“hah? Gila lo, nanti dikira lesbong lagi gue! Enggak!” jawab Alice tegas

“lesbong itu apaan?” tanya Cathy dengan muka tak berdosa ditambah dengan suara yang datar.

“lesbi, babo!” Allice masih mencoba bersabar melihat muka Cathy yang sulit diungkapkan dengan kata kata. Ia pun menuruti perintah Cathy.

“oh hehehe”

“hmm” (masih wudhu)

“lesbii hahaha” (semakin mengeras)

“hmm” (masih wudhu)

“bwuahahahahahahahaha” tiba tiba tawanya meledak dari kamar mandi dan membuat orang orang di luar bingung.

“heeeeh! Apaan sih lo! Telat banget dah ketawanya!” (terpaksa ngulang sangking nggak tahan pengen teriak)

“iya iya maap. Udah ulang lagi sono. Suruh siapa ngomentari gue. Hahaha”

“buset dah ni anak nggak sadar apa, ini Inggris woooooyyy! Lu kire masih di jakarte apeee. Ketawa udah kayak lebaran aja” Kalimat yang diucapkan Alice sebelum dia ber (mengulangi) wudhu.

Kini giliran Cathy yang wudhu. Dengan bergantian, Alice memegang shower dengan mencoba menstabilkan volume air yang keluar.

“nah nah mulai deh ni anak. Niat nggak sih lo megang shower? Udah nggak kepencet lagi deh tu shower. Gimana gue mau wudhu!” Cathy menatap Alice yang sedari tadi memasang mimik serius mempertahankan aliran air.

“bruakakakakakakaka hahahahahaha maap yaa” ia pun sadar ternyata dia hanya memasang muka serius bukan otak serius yang sebenarnya. Alice terbengong lima detik dan masih menerka nerka apa maksud yang diucapkan Cathy.

“heeeh sadar! ini Inggris!!!!!!! Lu kire masih di jakarte apeeee.”

“abisnya ………..” ia tidak melanjutkan kalimatnya karena sudah sakit perut karena ketawa.

Mereka pun selesai wudhu, dan tiba tiba ada ibu ibu yang nyengir heran ke arah mereka
“so strange!” gumam seorang ibu ibu yang sudah cukup tua sambil melihat kearah Alice dari atas sampai bawah dan mengerinyitkan dahi ditambah alis mata yang diangkat sebelah.

“eh tau nggak Cat, tadi kayak ibu ibu itu bergumam kalo kita aneh tau.” Bisik Alice
“itu mah elu yang aneh, liat aja lu nggak pake sandal! Malu maluin. Udah sana, males gue deket deket sama lo”

“hiks” Alice pun memasang muka sedih yang (tentu saja) penuh dramatisir.

“tuh kan bolot lo!”

“apa? Emang kenapa? Hah?”

“dasar begoooooo! Selalu masalah tau gue jalan bareng lo ini, bener bener kayak orang bego!!”

“hah? Emang kenapa?”

“noh! Liat”

Cathy membalikan kepala Alice ke belakang

“sekarang lo liat?”

“astaganaga!”

(hening lima detik)

“apa mata gue nggak salah ya? Apa bener itu bacaannya ……………..” Alice tidak melanjutkan pembicarannya

“iya, bener. Tempat wudhu disitu! Ah dengan bodohnya kita wudhu di kamar mandi” ucapnya lesu

“apa baru dibuat? Tadi gue nggak liat tuh ada tulisan disitu! Apa ini di tempat berbeda?”

“sudahlah hentikan ucapanmu. Wajar aja, ibu ibu tadi bilang kita aneh. Sekalipun dia nggak tau kita wudhu, kemungkinan gara gara sandal eluuuu!”

“hhehehe nggak ada gue nggak rame kan Cat?”

“tepatnya nggak ada lo nggak malu maluin.” Ucap Cathy dengan nada datar cenderung bosan.

“ah ayolaah.. kan jarang jarang kita jadi orang idiot seperti ini huahahahaha”

“asal lo nggak nulis status yang nggak nggak di fb lo itu.” cathy memperingatkan sewaktu Alice mengotak atik handphone nya sebelum shalat.

“oh tidaaaak bisaaaa”

“itu kata siapa?”

“si sule, OVJ hahaha”

“eh sejak kapan ada OVJ di Inggris?”

“heh makanya geolll! Ada twitter itu dibuka heeey”

“ah bodo ah, buruan shalat.” Kata Cathy

Setelah shalat, mereka makan, sebelum mencetak foto, dan membeli memori. Sesampainya di pemesanan, makanan yang mereka pesan sudah habis, jadi hanya satu makanan yang cukup bagi kantong mereka.

“astaga!!! Apa ini? Apa bener ini benda mengerikan itu?”

“maksudnya?”

“apa lo nggak liat? Ada wortel lhoooo!”

“hehehe nggak papa kali, bagus buat mata elu.” Imbuh Cathy

“yeee nggak gitu juga kali, gue bakal makan dikit aja.”

“hmmm nggak terlalu buruk, apa ini dicampur dengan buah? Rasanya lumayan seger. Hihihi tapi tetep aja rasa wortel itu …………. Ah lupakan”

Sementara Alice berkomentar tentang wortel, Cathy tetap melanjutkan makanannya, tak menggubris sama sekali.

“gue cuci tangan duluan” kata Cathy

“oke, nanti gentian, jagain notebook gue”

“eh Lice, jangan kaget nanti pas cuci tangan ya hahaha” Cathy tertawa terbahak bahak tanpa alasan.

“nggak akan. Gue udah tau tanduk elu. Gue tau kok caranya meke wastafel begituan.”

“oh ya? Tau dari mana?”

“tiara, waktu itu gue ke sini sama tu bule, terus gue puter puter kerannya, eh nggak nyala nyala. Terus si bule itu malah ngetawain gue sambil ngasih tau kalo caranya diteken! Puas lo”

“ah ternyata lo emang selalu bikin malu ya. Kirain sama gue doang.”

“alice gitu lhooo”

Setelah Alice mencuci tangan, mereka pergi sesuai rencana. Dan Cathy mengantar Alice ke depan apertemennya, dan tertawa bersama mengingat kejadian hari ini yang telah mereka lalui.

“pokoknya gue nggak mau jalan sama lo lagiiiiiiiiiiiiiiii” Cathy meneriaki Alice dari spionnya dan semakin menjauh.

“coba ajaaaaaaaaaa lo nggak bakal bisaaaaaaaaa hahahha”



Beri Tahu Aku Dimana Letak Tempat Wudhu Ini!!!!!!!!!!!!!!!!!!! –the end- thanks for reading

(sebenernya nama mallnya gue dapet dari novel salut gue (saking tebelnya) yang berjudul Wuthering Heights. Nama Cathy juga berasal dari nama tokoh di Wutering Heights. Nama Alice dapet dari lagu SS501 *peluk HYS* dan nama Universitasnya gue dapet dari buku cara merawat hewan adek gue *Campbell adalah salah satu jenis dari hamster* jadi gue ngasal aja buat cerita ini. Dari pada dalam bentuk diary, hehehe)
Udahan ah gue mau ngilang dulu. Dha dha bloggers (tebar kembang tujuh rupa) (bakar menyan) (cium HYS) *eh?

Monday, July 4, 2011

ISENG NGGAK ADA KERJAAN -.-

SENIN: LIA dari jam 19.00 sampe 21.00
SELASA: GO dari jam 16.30 sampe 20.00
RABU: LIA dari jam 19.00 sampe 21.00
KAMIS: free
JUMAT: ngumpul NEC
JUMAT: GO dari jam 16.30 sampe 20.00
SABTU: ngumpul NDS

Semangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaatttttttt!!!!!!!!!!!!!!

guru guru kelas X4 bangsal TAMBAHAN

Ini bangsal tambahan nihh.. simak yeee

Dimulai dari penjas, dilanjutkan dengan seni budaya, lalu agama dan diakhiri dengan tikom


Pertama ada penjas, yang diajarin sama Pak Data. Cabang olah raga yang gue kuasai hanya renang dan semangat (yang kedua nggak penting banget dah). Mulai dari lompat tali gue gagal total, gue emang waktu kecil nggak pernah sama sekali maen begituan! Senam lantai bisa sih, tapi kurang maksimal. Lari 50% bisa -.- (gue nggak tau maksudnya sendiri aja apa). Dan beliau jarang ngajar teori. Intinya kalo gue nggak bisa renang, nilai gue bakal berjoget joget tanpa dosa di rapot itu


Lanjut keseni budaya yang diajarin sama Bu Ulfa, (cieeee abis nikahhhh) asik nih, maen musik 9dari pada nyanyi kan :D) intinya enak banget belajar seni budaya


Agama yang diajar sama Pak Sabikhis. Orang boyolali nih, jadi mirip mirip sama bokap gue. Selalu njelasin panjang lebar dan ngejawab semua pertanyaan dan dijabarin lagi. Gue sama agya udah jadi pelanggan setia. Dan pelajaran agama ini cukup menyenangkan walaupun sudah siang, karena sifat enerjik si bapak yang nggak abis abis ^^


Teraakhir si Pak Dayat yang ngajarin TIK. Gue nggak ada komentar apa apa. Mungkin endingnya bener bener jelek ya --_______-- mian deh


Okeeee gue cukupkan sampe di sini. Ini ceritaku di kelas X bersama guru guru ku, apa ceritamu ? *edisi indomie* (harusnya pihak indomie bayar gue tuh!) *abaikan*


Dhaaaa dhaaaaaaaaaaaaaaaa bloggers :D

guru guru kelas X4 bangsal BAHASA

Wusssssssssssssssssssssssss


Pelajaran yang gue seneng nih.. iya duuumsssss apalagi dari BANGSAL BAHASA
Gue merasa enak belajar bahasa, karena gue jago ngayal (cieeee ulima bisa ngayal) (kemampuan itu doang yang baru gue temukan) #telenbeling


Pertama tama, tentu saja BAHASA INDONESIA yang dibina oleh Bu Larni yang sekaligus merangkap sebagai wali kelas kelas X4 nih bloggers

Beliau adalah guru yang tegas luar biasa. Selalu ngerjain pekerjaannya dengan tepat waktu dan sempurna. Seorang yang sigap dan dijuluki ratu SMA 9 , nah dewa nggak tuh wali kelas gueee (sedikit bangga) (gurunya mah oke, nah isinya? Nyehehehehe) beliau juga merupakan salah satu guru yang buat soal UN lohhhh. Cara pengajarannya nggak bertele tele. Bagian yang paling gue suka sih jelas pas disuruh buat cerpen (yang akhirnya gue dan inas malah buat cerpan) --‘ buat puisi dan menganalisis bacaan. Ah dari SD gue udah seneng bener dah sama pelajaran bahasa ini. Kendala gue yaitu di analisis puisi sama cerita klasik. Hahaha kalo udah ada begituan gue tinggal pake imajinasi aja deh :D kata kata yang paling gue inget adalah ‘sebenernya bahasa indonesia itu nggak susah, asal kalian banyak baca buku. Pasti nanti EYD bakal bisa inget deh.’ Banyak banget deh kesan dari guru ini


Ke bahasa Inggris yukkk. Terbang bersama mam TIYUR (jadi inget kangen band deh gue, apakabar andika ya?) *eh??*-_-
Bahasa inggris, menyenangkan, begitu menyenangkan! Sangat menyenangkan. Walaup-un grammar gue tergolong jelek, tapi gue suka yang lain. Begitu interesting malah sama news casting yang pernah mam tugasin (gue menanti debateeeee!!!!!!!) gue denger sih cuma ada tes newscasting, speech, sama story telling selama tiga tahun, sayang sekali debate nggak dimasukin ya T.T nilai dari bangsal bahasa ini juga lebih memuaskan dari pada bangsal IPA sekalipun. Kata bapak motivator sih yang bakatnya ngayal bagusnya masuk bahasa (untung nggak ada) (bisa diamuk emak *eh?* ) yang paling penting dari mam tiyur ini adalah kamus, atau beliau bakal mukul punggungmu pake apapun yang dia temuin -.- atau pas listening, pukulannya sesuai dengan jumlah kesalahan. Gue waktu itu pernah dipukul dua kali (tapi udah lupa salah berapa) tapi waktu itu punggung gue lagi sakit, jadi malah enak digebuk (lho?) hahahahaha


Okeee zhao shang haooooooo hayoooo jelas mandarin dongs, dengan Yeni Lao Shi yang kekanak kanakan. Pelajaran yang baru gue pelajari dan mengasyikan! (di mandarin pekerjaan atau sebutan diletakkan di akhir nama)

Pertama masuk kelas mandarin, gue jadi anaknya Johan LS, tapi di absennya nggak terdaftar, jadi gue pindah ke kelas Yeni LS, lah tapi di kelas ini nama gue juga nggak ada (anak buangan tah gua? T.T) akhirnya dengan muka terpaksa Yeni LS nerima gue. Pengapus gue jatuh, dan gue nggak berani ngambil, dan LS bilang gue takut sama dia (jelas aja!) tapi selama pengajaran satu tahun sifat aslinya keluar. Guru gaje, childish, update banget dan gila teknologi. Anak kesayangannya bincar (sama sama update), budi (si ketua kelas), dinda (aksaranya paling bagus), tiara (rajin ngoceh), dan gue *sumringah* (iseng gue masukin nama gue) (dari pada nggak pernah jadi anak kesayangan guru kan) *nangis* #boongan kok ^^ eh tapi sebenernya di kelas ini nggak ada anak kesayangan kok hehehehe jadi semua adil, bloggers

Terus yang gue inget kalo di pelajaran ini adalah pegel mau ke lab seninya (pasalnya kelas gue paling pojok belakang kanan dan lab seni di pojok depan kiri). Kalimat yang paling gue inget adalah ‘kalau kamu mau belajar bahasa, yang peling penting adalah kamus.’’kalau mau pinter mandarin, kamu harus latih lidah kalian, dan siapin kertas buat tulis aksaranya’ dan nyata emang terbukti kok (berkat lagu si Han Geng)

guru guru kelas X4 bangsal IPA

LANJUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUTTTTTTTTTTTTTTTT





Yups gue mau masuk ke BANGSAL IPA


Dimulai dari BIOLOGI aja
Biologi diajarin sama PAK NIRWANTO. Kalo tambahan sama bu Ani atau Bu Heni. Tadinya gue mikir kalau mereka itu satu orang. Ternyata beda, gue baru tau pas sebelum ulangan umum semester dua -__________- ternyata gue punya temen! Si inas juga ngira kalo mereka itu sama. Gubrak! Dasar setelah gue pikir pikir kenapa gue nggak tau ya #SUDAHLAH LUPAKAN.

Nah metode pengajaran bapak ini sering ke lab untuk praktek. Agak membingungkan juga dan tentunya kelabakan kalo udah ada mid dan semesteran. Tapi paling nggak kan lebih banyak pengalaman #ngeeek :p sempet kuatir pas gue nggak bisa ikutan bedah mencit. Kuatir nggak dapet pengalaman (apalagi bedah!) nggak dapet liat organ organ dan yang lebih lagi nggak dapet nilai (oh Tuhaaaan! Nilai praktek gue turun drastis cuma gara gara nggak ikut cuma sebijiiii!!!!!) gue nggak tau kenapa gue seneng biologi, padahal nilai gue juga biasa biasa aja. Balik lagi deh ke Pak Nir, beliau kadang kadang dateng telat karena kebanyakan urusan, bisa dimaklumi sih.. terus nilai ulangan ulangan nggak pernah dibagiin lagi (gue jadi curiga, dikoreksi nggak sih sebenernya) *bercanda kok hahaha*gue sering nanya nanya istilah sama beliau, bahkan sampe curhat. Beliau tuh baik banget lho, mau nanggepin pertanyaan pertanyaan gue yang kadang nggak masuk akal dan sebangsanya. Bahkan gue pernah cerita sampe waktu istirahat terlewat setengahnya. Hmmmm. Makasih ya, pak atas bimbingan bapak ^^


Sekarang kita harus mengambil napas, karena gue bakal cerita tentang BU SAL , yup, beliau ini mengajar kimia bloggers.. panggilan kesayangannya mak sal ^^ (jangan marah ya ibu, itu hanya bercandaan aja kok hehe)

Pertama beliau masuk kelas, gue udah bingung duluan, gue di depan paling pinggis dan begitu tau beliau ngajar kimia gue udah deg degan, pasalnya emak gue mau ngelesin gue kimia gara gara kimia SMP gue (ah lupakan). Gue udah galau gitu kok sepertinya terlalu tegas ya.. tapi setelah gue melewati satu tahun bersamanya (cieeee ulimaa) akhirnya gue menyadari, ternyata beliau itu orang yang care, sering nelponin emak gue dan sebagainya (gue selalu deg degan takut dilaporin kelakuan gue). Pernah beliau bilang ke gue yang bakal selalu gue inget “ulima, pinter aja nggak cukup, kamu harus pinter juga sosialisasi. Percuma aja kamu pinter tapi kamu nggak bisa ngomong depan umum. Kamu harus lebih aktif lagi. Contoh tu kak Sabiel, dia pinter juga, sosialisasinya hmm (ngacungin jempol). Ya ulima ya” bayangin, dia bilang itu di depan kelas. Dan dalam seminggu beliau bilang gitu terus. Kenapa sih harus dibanding bandingin sama kak Sabiel? Oke pada waktu itu gue jeles bukan main. Tapi setelah gue pikir pikir, iya juga sih *plaaaak* -_____________- akhirnya ya sekarang gue bisa lebih baik lagi. Semoga di kelas sebelas juga lebih baik. Walaupun banyak yang bilang beginni begitu tentang beliau, tapi gue yakin kok, niat sebenernya beliau ini baik. Tinggal kita aja ngeliatnya dari sisi positif atau negatifnya ^^


Fisikaaa, uyeee pelajaran ini diajarin sama BU LUSI
Cara ngajar yang ngebut membuat gue agak bingung dan susah masuk ke otak. Kalo suruh ngerjain soal gue harus ngeliat rumus dulu tau hehehe.. otak gue ini emang nggak banget deh sama itung itungan yang make rumus bejibun. Tapi bu Lusi baik banget, dengan sabarnya mau ngajarin anak muridnya, nggak hanya mengajarkan menurut gue, tapi juga membimbing. Bu Lusi sering nasihatin kita tentang agama. Sering banget malah nambahin pengetahuan di pelajarannya. Pelajaran beliau itu kan setiap hari sabtu pagi, jadi setiap sabtu pagi, anak anak pasti baca surat pendek yang agak panjang karena Bu Lusi semangat banget tuh. Jadi kami juga seneng. Kelas kami aja dibiarin berantakan, gue sering jalan jalan nanya cara ngerjain soal. Bahkan pada ngumpul di tengah buat nyatet bareng. Nggak dikit juga yang duduk di lantai di depan papan tulis.. hehehehe


Lanjut yang terakhir, mmusuh gue di matematika. Jeng jeeeeng MATIMATIKA yang diajarin sama Mr. Bambang
Sebenernya bukan musuh sepenuhnya, tapi setiap gue ngitung jarang bener ada jawabannya di PG, akhirnya gue udah males aja ngubek ngubek soal. Masalah nilai gue? Ah jangan ditanya! Semenjak kelas 4 udah bener bener keliatan gue bodoh banget bagian ni pelajaran. Setelah gue pikir pikir juga kenapa coba harus belajar log segala? Emang mau ngebedah orang pake rumus ya *ups, kenapa gue jadi curhat gini*

Pak Bambang, hmmm mungkin yang langsung gue inget dari nama itu adalah seorang guru yang benar benar cerdas, rajin ngelawak, rajin bercerita, rajin nyeritain istri dan anaknya (rumah tangga harmonis hmmm), dan agak gaje (tapi nggak segaje pak nir hohohoho). Beliau jarang banget masuk, lebih jarang dari pada pak nir. Guru yang rajin masuk aja gue masih bingung gimana jawab soal, apalagi jarang masuk (terlebih si tanduk kecil ini *dibaca: matematika*). Udah ah, gue ngetik mtk gue jadi inget setumpuk kertas remed gue nih. Jadi gue udahin dari bangsal IPA ya hehehehe