BLOGGER TEMPLATES AND Friendster Layouts »

Thursday, October 18, 2012

poem: I Miss You All My Heart

---------- Wonderful tonight ---------- You said I have to be okay ---------- You said you will always cheer me ---------- I really hate the way I act ---------- You make me fool ---------- I forget the way to be sad ---------- When I’m around your hand ---------- I forget the way to smile ---------- When you’re not around my shoulder ---------- Tonight I cried again ---------- You leave me here alone ---------- You’re so far away from me ---------- Far away from my sight ---------- Tonight I asked my tongue to sing ---------- While hugging and shedding my tears on the pillow ---------- A song titled fox rain that I hear ---------- Only that lyric comes out from my bitter lips ---------- I miss you all my heart ---------- The day I feel bored ---------- When I can’t listen to your voice ---------- When people don’t mention your name around me ---------- When my lips ignore mentioning your name ---------- Day by day I guess I can’t forget you ---------- I tried not to park on your previous place anymore ---------- Tried not to walk through your house anymore ---------- Still, can’t forget completely ---------- The way you asked me my day ---------- The day when you hug me warmly ---------- The day when you smile brightly just for me ---------- I miss that day ---------- I miss you

poem: Precious Midnight

---------- Now I’m darker ---------- You’re shining so wow ---------- I can see you so clear ---------- You can’t see me in this obscure night ---------- I stare stars in this midnight ---------- What a precious night ---------- The sky look so black and though ---------- Yes, it’s me ---------- Makes stars shine brightly ---------- You’re one of them, it’s only you ---------- Stars have the sky in the real ---------- You have me in the real ---------- The sky has stars in their hope ---------- I only can hold you in my hope ---------- In my dreams ---------- I wish I could sleep every time ---------- So I can hold you ---------- So I can kiss you ---------- So I can have you ---------- Every midnight

wajib baca!

Di entry gue ini, gue pengen ngucapin terimakasih banyak buat semua sahabat sahabat gue yang udah mau care dan tau gimana prinsip hidup gue, gimana dalemnya gue. Gue seneng punya sahabat kayak kalian. Persahabatan itu pasti ada musuhannya, tapi walopun gitu ujungnya malah deket lagi. Ketawa tawa lagi. Sahabat yang selalu nanyain ‘ulima kenapa’ atau langsung ngehibur gue dikala otan gue lagi nggak berfungsi dengan baik. Mereka nggak bisa gue sebutin satu satu. Tapi makasih banget udah bisa ada di samping gue. Capek capek dengerin curhatan gue, bahkan ada yang gue paksa baca blog ini karena dia sekarang udah jauh dan kalo sms pasti gempor, terus pas via telpon, yah namanya anak sma, nggak modal -____- tapi akhirnya kalo ketemu atau senggang langsung ditanggepin. Hehehe love yaaaaa

2 types person i hate

---------- Gue di entry ini bakal ngungkapin sebagian hal yang paling nggak gue suka dari orang yang punya sifat kayak gini ---------- PERTAMA, gue paling benci sama namanya orang yang judge the book by the cover. Adalah orang yang punya otak kosong yang asal bilang atau bahkan sok kenal banget gue-ini-siapa. Banyak gossip yang beredar tentang gue. Jujur di sma ini gue ngerasa dari pertama kali gue masuk aja bakal punya banyak konflik. Dan ternyata bener banget! Dimulai dari kelas X yang gue dicaci maki sama orang hanya karena gue ngejalanin tugas dari guru. Dimulai dari gue yang ditindas gara gara ngebela sahabat gue, inas. Lanjut ke kelas XI, dimana banyak orang yang nganggep gue gampang buat disuruh suruh dan berlanjut terus ke kelas XII. Mulai menyebar lagi ketika sekarang udah kelas XII, dan mau ada SNMPTN undangan, gue yang punya bapak seorang dosen hukum di unila, Sunaryo, tiba tiba banyak yang bilang ‘ini mah ulima pasti keterima. Kan bapaknya dosen di sana. Pasti bisa. Pasti gampang’ hell-o bahkan tiket undangan aja belum dibagiin loh. Gimana lo bisa ngejamin gue masuk situ? Eh tapi Alhamdulillah sih kalo gue didoain gitu. Tapi coba dong liat situasi dulu. Bokap gue itu ngajar di FH loh! Fakultas yang dinaungi IPS! Bukan IPA! Dan kampus FH ke FK itu jauhnya bukan kepalang! Bahkan bokap gue aja nggak tau tentang FK sama sekali. Dan yang silly lagi adalah bokap gue sekarang lagi nerusin studinya di UNDIP. Means dia lagi vakum ngajar. Dan yang paling silly lagi itu karena semua data SNMPTN undangan pasti dikirim ke pusat, Jakarta. Hell-o mana mungkin ada ‘campur tangan orang dalem’ kayak yang kalian bilang! Ha? Makanya analisis dulu apa yang ada di keluarga gue, gimana cara kampus milih anak anak buat masuk ke situ. Jangan asal ceplos. Tapi makasih loh kalo misalnya banyak yang doain gue masuk FK unila. Tapi (semoga, insya allah, mudah mudahan) kalo gue bisa masuk ke situ (aamiin) (pake jalur apa aja) please, jangan judge gue dulu karena bokap gue. Gue udah susah susah ya ngumpulin prestasi di SMA ini. Please garis bawahi itu semua. ---------- Ditambah lagi ada yang bilang ‘wah enak ya nilai ulima udah gede dari kelas X, wajarlah bisa nyampe tembus angka 9 di rapot’ hey ya! Nilai biologi gue, nilai kimia gue, itu nggak sembarangan bisa gue dapet. Coba deh flash back. Biologi gue dari smt1 ke smt2 itu diturunin loh. Coba liat dulu siapa yang ngajar, pak nirwanto. Betapa susahnya dapet nilai sama dia. Tau nggak apa yang gue lakuin biar bisa biologi? Selalu tanya sama pak nir, gue selalu nggak istirahat karena nanya nanya sama pak nir, gue selalu ke ruang guru buat nanya materi. Itu aja nilai gue masih turun. Gue mah sorry ya, nggak gila nilai. Yang penting yang diajarin pak nir ke gue bisa nyambung semua. Pasalnya gue mau jadi dokter, gue pengen banget jadi dokter, masa iya udah tau pak nir jarang masuk sekalinya masuk gue nggak tanya tanya? Move ke kimia. Salah satu pelajaran yang gue benci waktu SMP karena selalu dapet nilai banter banter 75 karena nggak bisa ngebedain HCl sama NaCl tiap ulangan. Akhirnya emak gue ngelesin gue. Gue privat sama sekali nggak ada niat buat dapet nilai, tapi gue pengen belajar. Ibu bapak gue selalu bilang ‘inget lul, yang penting bisa menguasai, bukan besar nilai’ ---------- Kata agya ‘kita punya nilai besar. Tapi kita harus bisa buktiin itu. gue yakin gue bisa buktiin. Lo apalagi ul.’ ---------- Terus kan gue anak rumahan ya, jadi banyak yang bilang gue nggak gaul. Coba deh terjemahin dulu arti gaul itu apa, dikala lo kenal sama orang atau ada orang yang kenal sama lo, di kala orang selalu nyapa lo padahal lo nggak tau itu siapa. Di kala orang yang nyapa lo itu bener bener tulus ngasih senyuman. Itu yang namanya gaul. Bukannya pulang malem, nggak pernah bantuin orang tua, apalagi nyampe nggak bisa control waktu. Gue mau jadi dokter yang bertanggung jawab, yang setia ngerawat pasien pasien gue. Walopun gue punya ketakutan sendiri ‘gimana kalo gue nggak bisa jadi dokter’. Gue emang anak rumahan, tapi justru itu gue bisa bedain mana daging yang seger mana yang nggak, buah yang bagus apa nggak, sayuran yang tua apa yang muda. Itu gunanya sering ikut ibu ke pasar. Jadi jangan ngeremehen orang lain. ---------- KEDUA, orang yang berat banget bilang maaf, terimakasih, tolong. Mereka yang cendetung nggak pernah nganggep lo ada dan manfaatin keberadaan lo doang. Dikala mereka minta bantuan ke lo tapi malah bernada kasar seolah olah lo adalah pembantu mereka. Sakit? Jelas. Bahkan orang yang nggak sensitive aja pasti ngerasain itu. ada orang yang manfaatin lo, terus lo nggak tau dan masih nolong orang itu dengan rasa ikhlas sama Allah, dan tiba tiba seminggu kemudian dia nusuk lo dari belakang. Apa rasanya? Seolah olah lo jadi orang yang bego banget kan? dan herannya dia ngelupain apa yang pernah lo lakuin ke dia, niat baik lo terlupakan, bloggers, dan dia nggak minta maaf. Apa rasanya??? Dibohongin, dikhianati sama orang lain itu rasanya kayak lo nggak punya jiwa lagi di tempat itu. selalu dianggap sampah, selalu dianggep salah. ---------- Kalo kata inas ‘orang kayak gitu tuh pengen banget diliat kali sama orang lain. Pengen pinter sendiri, pengen hebat sendiri’ ‘kalo butuh ke kita, kalo kita ugah nggak berguna, kita dibunuh pelan pelan’ ---------- Kayaknya nggak ada orang yang mau juga deh bertemen sama orang orang kayak gitu. Makanya bloggers, ini sih cuma sebagai curhatan aja. Kalo kalian ngerasa, berarti bukan kalian orang yang gue maksud. Karena memang beberapa orang yang nggak gue suka itu adalah orang yang nggak peka sama keadaan sih hehehehehehe senyummmmmmmmiiin ajaaaaaaaaaa daaaaaaahhhhh

hikmah dari Allah

---------- Kejadian ini terjadi hari senin, hari dimana akhirnya ada guru mtk yang muji gue, namanya pak asmuri. Masih muda dan belum nikah (ini apa maksudnya -_-). ---------- Pertama kali banget diajar sama beliau rasanya agak freak, semua guru mtk kayaknya emang freak deh. Tapi pas udah lama kok kayaknya yang diajarin itu nyambung ya. Gue kelas X jarang banget tuh belajar mtk, jadi emang gue nggak punya ilmu dasar mtk SMA. Lanjut ke kelas XI, gurunya rajin dateng sih, tapi cara pembelajarannya nggak sesuai sama tipe gue. Bahkan gue malah belajar nggambar sama astari kalo pelajaran mtk udah berjalan. Tapi gue nggak tau nih, apa emang pengaruh dari kelas XII yang bentar lagi mau UN sama SNMPTN makanya gue jadi rajin, atau emang gurunya yang asik asik, atau nggak tau deh kenapa. Yang jelas hari ini, hari kamis, pak asmuri nggak masuk. Gue udah bawa laptop buat blogging, eh ternyata ada tugas. Dan herannya gue kerjain. Elaaaah biasanya juga gue kerjasama sama temen, tapi tadi gue ngerjain sendiri, yah banter banter sama astari lah. Jadi useless gitu gue bawa laptop hari ini prokoprokoprok ---------- Oh iya, back to the story, hari senin ceritanya abis mid tuh. Selesainya upacara, kan pelajaran mtk. Pertama masuk langsung ngomong ngomong masalah mid semester. Pas tau tentang integral substitusi yang dianggap susah (padahal yang lain juga susah), tiba tiba beliau ngeliatin hasil satu satu, pas nyampe nama ulima beliau bilang ‘ulima udah mau dapet nih tapi nggak diturunin. Yaaaaa dapet nilai dikit laaah’ aaaaaaaaaaaaaa seneng bener kalo kerjakeras gue dihargai kayak gitu. Padalah selama ini guru mtk nggak pernah ada yang mau ngasih ongkos nulis. Makanya nilai rapot gue dari jaman SD nyampe semester kemaren nggak pernah memuaskan. Memuaskan di sini maksudnya, gue udah capek capek mahamin, tapi guru selalu ngeliat hasilnya doang. Sumpah gue benci banget sama guru guru kayak gitu. ---------- Terus pas udah ngeliat semua hasil ulangan tiba tiba beliau bilang --- ‘ulima nyontekin temen kan’ --- Gue yang bingung memang masang muka bego. --- ‘maksud bapak kamu nggak nyontek selama mid, tapi ngasih contekan sama temen temen kan?’ --- Gilaaaaaaaaa kalo gue bisa koprol langsung di situ pasti langsung koprol! Tapi apa daya, back roll aja gue nggak pernah bisa. --- ‘tau lah bapak ini orang orang yang jujur sama nggak, keliatan lah mana yang imam sama makmum’ ---------- Ya allah, bloggers. Akhirnya gue nemu seorang guru lagi yang ngeliat hasil dengan prosesnya. Nggak peduli mau bisa apa nggak, mau bagus apa nggak hasilnya, yang dia peduliin kejujurannya. Pak wayan juga gitu. Rasanya kalo ada guru yang muji kita itu kayak ada setruman semangat lagi. Gue sih nggak gila pujian, tapi gue cuma pengen guru guru itu tau gimana kualitasnya, bukan angkanya. ---------- Udah gitu juga pas gue ulangan mtk duluan di kelas XII A5 (ugah pernah ditulis di previous entry) terus inas juga bilang dia guru yang perhatian ‘iya ul, baik banget tu guru, dia nawarin motor karena waktu itu leher gue ber’lemak’ (padahal bengkak) padahal dia ngajar IPA ul’ ---------- Back to the story, Terus gue langsung sms agya, dia langsung bilang ‘aaaaa enak banget jadi elo ul! Gue juga mau doooongggg’ nah anak ini namanya Agya Dwi Ristanti. Anak yang jagoan, dia biasa gue panggil tece (teman cebangku atau teman celamanya) gila tu bahasa alay banget yak. Gue juga nggak tau siapa yang ngelontarin julukan itu. tapi malah gue pake up to now. Dia sebangku sama gue di kelas X, sekarang dia anak IPS. ---------- Pas gue temenan sama dia. Gue bener bener bisa ngerasa sahabat terbaik sama saingan terberat gue di SMA9. Pasalnya dia itu setipe sama gue. Sama sama nggak mau nyontek. Semester 1 gue ranking 1, dia ranking 2, semester 2 dia balas dendam, dia ranking 1 gue ranking 4. Sial bener jauhnya! ---------- Sayangnya dia lebih milih IPS. Jadi gue kalas XI sama XII rasanya makin males belajar, dia juga gitu. Karena memang yaaaa yang lain itu nggak bisa dijadiin saingan loh, ngapain bersaing sama orang yang cuma ngebanggain nilai doang. Dia bener bener orang yang jujur! We are! ---------- Tapi pas mid semester, dia lagi sial. Dia berniat buat matiin hapenya, dan tiba tiba pengawasnya ngambil hape dia. Elaaaah istilahnya agya loh, mana mungkin nyonteknya kayak gitu kan. gue yang denger cerita itu aja kaget. Pas hari minggu nya gue ke kosan dia. Yah emang terkadang yang ketauan malah orang orang yang kayak gitu yah. Tapi over all, dia malah jadi agya yang dulu, yang pelit sama temennya waktu ulangan. Jelas dong gue dukung! ---------- Dan sekarang gue sama dia lagi saingan masuk PTN yang bener bener diimpiin masing masing. Gue di FK unila, dia di politik UI. Semoga aja kali ini menang dua duanya. ---------- Thanks to Allah, gue juga tobat nggak nyontek lagi ketika gue ketauan ngasih jawaban ke temen pake kertas kelas VIII dan untung gue nggak diapaapain abis itu. terrible banget deh pokoknya. Kalo kata agya sih ‘alhamdulillah ya, Allah ngehukum gue sekarang, kalo nggak gimana gue ntar ul, selalu nyontek dicontekin bisa bisa. SEMUANYA PASTI ADA HIKMAH KOK UL. GUE BERSYUKUR BANGET’ ---------- Yah itulah kekuasaan Allah, orang yang deket sama Dia pasti bakal bersyukur apapun yang terjadi di diri dia. Karena ya pasti Allah nggak pengen orang orang yang Dia sayangi jadi orang jahat. Ya kan? *peluk agya* semoga nama besar dia dan prestasi dia sama semua gossip tentang dia segera rontok Our quotes ‘IT’S USELESS IF WE ARE IN THE FIRST RANK BUT WE STEAL OTHERS’. RANK CAN BE CHANGED. MORAL CAN’T’

Saturday, October 6, 2012

---------- Kata boim ‘TINGGI itu PILIHAN, PENDEK itu MUTLAK’ ---------- Gue yang tiba tiba denger kayak gitu langsung ke arah boim, agak peka gitu kan masalah pendek -_- gue sih nggak pendek, cuma mungil aja, kan buktinya gue nggak gendut (nggak mau dibilang pendek aja luuuuu). Guejadi ngebayangin tau, kalo tiba tiba suami gue ntar tinggi gimana ya? Haruskah gue naik tangga dulu buat benerin dasi dia? Kasian dia. Mana selama ini yang gue sukain kan tinggi tinggi semua. ---------- Ah gue jadi keinget omongan ibu gue yang hobi bener ngomongin orang yang gue suka. Contohnya pas TO GO keluar. Gue dengan senengnya langsung SMS emak gue. Lulus pilihan dua looooohhhh, PG nya 40,5 loooooohhh, peringkat 35 looooohhhh.. dan dibales ya bagus, tapi kalahin dong *beep* nyampein 60doooooong passing gradenyaaa ----------- Waduh rasanya itu sama kayak kalo lo udah mau ngelupain dia, mau move on lah bahasa anak galau jaman sekarang. Eh tapi malah diingetin terus sama omongan orang lain. Alhasil ya gagal lagi gagal lagi. ---------- Apalagi waktu kelompoknya inggit maju drama bahasa inggris. Masa baru pembukaan mereka udah langsung bilang ‘MOVE ON MOVE ON MOVE ON’ njiiiiirrrrrrr minta ditimpuk emang mereka ini. Astari sama dina langsung natap ke gue gitu kan ‘tu ul, mup on’ jleb blubup blubup blubup ---------- Oh iya, btw gue mau pamer dikit ah tentang drama gue. Gue jadi snow white doooong. Tapi sialnya banyak yang bilang gue nggak pantes gitu. Kalo inas sama suci sih bilangnya dengan bercanda. Tapi ada orang yang langsung bilang dengan sinisnya. Gue bingung lah apa salah gue. Gue mah cantiknya inner yaaaaa, lebih istimewa dari pada cantik di luar yeeeee wleeeeekk ---------- Terus ada yang nyampe jempalitan pas gue tunjukin foto gue pas sama aiman. Astaga gue harap mereka ngutuk gue biar bisa masuk FK UNILA SNMPTN-U deh aamiin ---------- Udah sih itu aja, kok agak random ya mulai dari tinggi badan nyampe gue jadi snow white -____- udahan deh daripada ngelantur hehehe good byeeee~~~~~

Jemuran

---------- Kalo ngomongin masalah kuliah ini emang nggak ada habisnya deh. Jadi baru baru ini gue coba daftar PU (president university), dan masuk di beasiswa kategori 3. Tapi tetep aja mahal. Satu semester 10 juta. Gile amat mana satu semesternya 4 bulan lagi, belum ngekosnya lagi kan, tambah lagi itu bukan cita cita gue -___- ---------- Terus yang kedua ini ada Telkom, kata ibu gue coba coba aja, yaudalah gue ikutan. Ini lagi mau ngecek apa aja yang diperluin. ---------- Tapi yang buat jleb itu …. Ketika tiba tiba gue disuruh nyuci sama ibu gue. Lancar lah gila masa nyuci doang gue nggak bisa. Tapi masalahnya, gue nggak bisa jemur. Well, harusnya baju itu dibalik, dan gue nggak tau kenapa harus dibalik, jadi akhirnya gue nggak balik tu baju pas jemur. Eh pas udah selesai, ibu gue nanya ---- ‘kok ngejemurnya gitu sih?’ ---- ‘loh emangnya gimana harusnya?’ ---- ‘dibalik dulu lah, ntar baju yang ga dibalik kasar loh gara gara kepanasan’ ---- ‘kok bisa gitu?’ ---- ‘bandingin aja baju bagian dalem sama luar, alusan mana?’ ---- ‘iya deng ya’ ---- ‘masa waktu ibu nyuruh ngebalikin baju abis jemur nggak nyambung?’ ---- ‘nggg nggak’ ---- ‘GIMANA MAU JADI ANAK KOS’ ---- *ekspresi seketika datar* ---------- Iya juga sih ya, selama ini, gue cuma bisa masak mie, goreng kentang, goreng nugget, udah itu aja. Nyuci juga cuma bisa nyuci yang enteng enteng aja bangsanya daleman, celana, baju yang lengan pendek doang, hobi gue juga masih milih milih makanan -____- gimana mau jadi anak kos, iya juga yaaa ---------- Ah rasanya itu pengen banget nyoba tinggal tanpa orang tua, tapi pas ngeliat situasi gue aja kayak gitu ya gue juga tanda tanya diri gue sendiri :“ ---------- Ah semoga bisa masuk FK UNILA deh aamiiin, ntar ngambil spesialisnya baru di UNDIP atau UGM aamiin

The 3rd E-Camp

---------- Daftar selanjutnya adalah ecamp 2012. Gue ini udah tua, tapi tetep aja diundang. Jadi disini gue mau cerita rencana anak kelas XII (padahal aslinya rencana *****), sebenernya untuk nasehatin perangkat sama anak kelas XI. Jadi disini gue nemu anak yang jadi sok senior di EC. Gue juga nggak tau mau dia apa, pas udah dinasehatin sama perangkat EC, dia malah ngelawan ‘ya biarin, masa mau ngehukum gue’ lagian juga taun lalu dia nggak ikut ecamp pula. gue akuin lah dia aktif tapi kalo cara dia kayak gitu kan seolah olah dia yang ‘siapa’. ---------- Pada hari H, gue dan segerombol anak kelas XII dateng (inggit, dinels, agya, nasu, rere, nanda sama ghanes). Gue, ghanes, ngurusin anak kelas XI, dinels, inggit nanganin kelas X. yang lainnya jebeh jebeh aja -___- (inas sibuk tidur). Gue sih berharapnya abis dari malem itu mereka atau gue sekalipun bisa introspeksi (bener ga sih ejaan gue ini). Yang kurang tegas bisa lebih tegas, yang kurang rajin, frekuensi ngumpul ditingkatin, yang kurang tanggung jawab, bisa lebih ontime. ---------- Dan di malem itu ditanya tanya juga kakak kelas yang disuka atau nggak. Tapi nggak semua orang yang ditanya. Gue kebetulan jadi kakak kelas favorit nya arief (wajar lah, kalo nggak gue tinggal ngesot ke rumah nya terus gue bakar), tapi gue juga dapet yang paling nggak disuka sama aisyah, karena gue cuma bisa ngode lewat twitter. Sebenernya sasaran gue bukan dia, tapi kalo dia juga merasa ya brarti dia termasuk orang yang peka. Ada beberapa orang yang dengan kode dia nggak tau, tapi ada juga yang langsung dikasih peringatan malah ga dipeduliin, mungkin gue memang nggak kenal sama masing masing anggota gue dulu, tapi gue juga kasian ngeliat cuma kepala kepala doang yang kerja. ---------- Udah cukup gue dulu yang dapetin itu, dimana nggak ada yang care sama kinerja gue, dan itu nyesek banget loh. Kalo kata kak riki ‘makasih ya ul sama kerja keras lo selama setahun, baru tahun ini gue liat EC bener bener punya ketua yang mau ngurusin dari akarnya, gue paham banget gimana orang yang cuma punya kepala tapi nggak punya kaki tangan. Tapi Alhamdulillah lo masih idup hahahaha’ tapi sebagus bagusnya kerja dan tanggung jawab gue, gue pasti punya kekurangan yang banyak banget, contohnya gue terlalu lembek, nggak pantes jadi pemimpin dsb. Makanya pas gue tau seberapa susahnya ditinggalin orang, gue nggak mau ninggalin anak anak yang udah baik sama gue. Gue nggak mau sementang gue udah kelas XII tapi gue lepas tangan secara full. ---------- Mulai dari malem itu gue punya pelajaran, jangan ngejudge orang lain, itu bikin sakit hati. Oke bukan sakit hati juga sih, tapi rasanya nyesek banget pas dibilang gitu. Mungkin mereka nggak tau seberapa suffernya gue, mungkin mereka nggak tau seberapa banyak malem yang gue laluin dengan nangis mikirin mereka semua, gimana caranya buat mereka punya prestasi, at least punya sisi kekerabatan selama di organisasi. Honestly jadi leader itu nggak mudah, gue mungkin bisa mimpin diri gue sendiri, tapi bukan orang lain ….. jadi maaf buat orang orang yang kurang gue urusin selama gue nerima jabatan ini …. Really sorry ………. ---------- Gue berharap di tahun ajaran ini mereka jadi lebih sadar dan menghargai satu sama lain ..  ---------- eh di bawah ini ada tiga anak kelas X yang make foto gue buat jadi kakak kelas idola mereka loh, paling banyak lagi gue muahahahaha *kisshug*

the last competition in SHS, maybe?

---------- Efest 2012. Mungkin udah lama banget gue nggak blogging ya. Sibuknya kelas XII ini ternyata. ---------- Kali ini gue punya kesempatan buat nulis entry, jadi mau nyeritain dulu tentang Efest. Kyaaaaaa Alhamdulillah yah team gue yang terdiri dari gue, Ulima Mazaya Ghaisani dan Gendhy Prima Putri bisa nyabet juara 2 debate. Tapi nggak bisa jadi best speaker huhuhu. ---------- Di event ini gue dapet pengalaman yang waw banget. Mulai dari latihan yang tanpa henti, nyari matter nyampe malem malem. Buka opera mini bukannya facebookan twitteran tapi ngecek kompas, detik, dan segala macem berita online, ah seandainya gue punya galaxy S3, mungkin lebih menyenangkan kali ya browsingnya *nggak iklan wooooyyy*. Terus lomba yang bisa ketemu sama orang orang yang hebat. UI, BINUS, Atmajaya, Brawijaya, Tekno, dan blah blah blah juri juri nya juga keren keren ngasih advisenya. ---------- Alhamdulillahnya lagi bisa jadi general winner. Tapi bermasalah sih -______- tapi kan event tingkat nasional gitu loh, harusnya kan teliti tu panitia. Eh malah bisa disebut mengecewakan gara gara salah ngitung point. Yaaaa SMA9 yang cuma nerima aja malah jadi direpotin. Gue sih bukannya nggak mau ngurusin, karena yang pertama gue udah turun, kedua gue mau fokus kedokteran, ketiga kan mereka yang salah. Untuk point ketiga harusnya kalo smanda protes ke panitia, ya panitia cari jalan lain buat smanda tanpa ngerepotin SMA9 lah, contohnya, buat aja piala lagi buat smanda. Gampang kan? ---------- Gue sekarang nggak update lagi masalah itu, termasuk apa aja yang diomongin sama guru guru di ruang guru, bahkan kepsek. Ya karena harusnya yang ngelindungi piala itu nggak cuma NEC (zola, dimas, perangkat dkk) tapi kalo kepsek atau bahkan guru nggak mau ngelindungi ya udah, say hi for lost aja. Masa maunya nggak diambil tapi nggak ada dukungan buat NEC. Malah ada yang masih nanya ‘NEC itu apa?’ ‘hehehe’ senyumin aja deh, mungkin jarang ikut upacara kali ya. ---------- No offense ya, karena kalo satu salah ya salah semua, bener ya bener semua. Tadi kan udah gue kasih kelemahan di semua sudut kan hehehe. Akhirn kata gue akhiri dengan sahutan ‘PEACE!!!!!!!’