BLOGGER TEMPLATES AND Friendster Layouts »

Saturday, July 30, 2011

Ketika Aku Menyukaimu (puisi gagal)

Guru agamaku sering mangajariku
Bahwa dengan mendzalimi diri sendiri itu merupakan suatu dosa.
Contohnya seperti bunuh diri.
Narkoba.
Dan sebangsanya yang bisa menyakiti diri sendiri.
Bahkan kalau kita lapar tapi kita menunda makan, itu juga salah satu darinya.

Sekarang.
Mungkin aku sedang berdosa.
Aku.
Yang selalu menyakiti hati keciku.
Terlalu jujur.
Itu menyakitkan.

Sekarang.
Aku menulis puisi ini sambil menangis.
Kau takkan tau.
Kau takkan merasakan.
Kuyakin itu.

Sekarang.
Maafkan Aku ya Tuhan.
Memang Aku menyukai dia.

Tapi ini hanya mendzalimi diriku sendiri.
Sekarang aku menangis, Ya Tuhan

Aku yakin dia udah mengetahui semuanya.
Dia anak cerdas.
Semua ciptaan-Mu cerdas.

Tapi apa yang terjadi?
Sekarang aku justru menangis.
Menikmati setiap butir air mata yang mengalir di hamparan pipiku.
Satu.
Dua.
Tak terhitung lagi berapa.

Apa aku menyukai orang yang salah?
Yang nggak pernah tau ‘bagaimana’?
Yang nggak tau siapa ‘aku’?

Apa ini yang namanya menangisi diri sendiri?
Mendzalimi diri sendiri?
Aku harap tidak.
Dosa yang kupunya terlalu banyak Ya Tuhan.

Sudah membuang waktu dengan percuma.
Hanya berharap dia lewat di depanku.
Sudah berpura pura tak menyadari kehadirannya.
Jika dia menoleh padaku.

Akulah pembohong kecil yang tak tau malu.

Aku akan jadi diriku sendiri.
Selalu begitu.
Tak peduli kau akan berkata apa.

Aku hanya ingin ada seseorang.
Yang nanti akan menerima begitu banyak kekuranganku.

Akulah pembohong kecil.
Yang selalu menyakiti hati sendiri.
Akulah pembohong kecil.
Yang selalu mendzalimi diri sendiri.

Ketika ku menyukaimu.

Maafkan aku.
Aku terlalu egois.
Tapi aku akan selalu mendoakanmu.
Bahkan walau aku tak menyukaimu kelak.
Ketika jiwa dan raga berpisah.

Ketika aku menyukaimu.
Maafkanlah kesalahanku.

0 Comments:

Post a Comment