BLOGGER TEMPLATES AND Friendster Layouts »

Saturday, July 9, 2011

“semua begitu menyebalkan! Bahkan gue di sini udah satu tahun, tapi Bahasa Inggris gue masih aja abal abal! Kata guru gue kan bahasa bisa menyesuaikan sesuai tempat. Ah sebodo nggak guna juga! Liburan liburan gini gue nggak ada planning. Masa iya mau balik ke Indonesia? Ngabisin ongkos juga!” gumam Alice di dalam kamar kecilnya.

Alice sekarang berusia 19 tahun, bersekolah di Universitas Champbell, orang tuanya sering pergi ke luar negeri dikarenakan pekerjaannya. Sementara bekerja, mereka juga mencarikan universitas yang bagus di Negara tersebut. Mereka sudah mendapatkan data data itu sewaktu Alice masih duduk di kelas XI SMA, maka sewaktu kelas XII, Alice mendaftar di Universitas Champbell, karena nilai Alice hanya mencukupi di universitas itu, tetapi cukup bagus untuk sebuah universitas di Inggris.

“besok jalan yuk, lice” tiba tiba ada pesan yang masuk di handphonenya.

“oh dari Cathy,” Cathy adalah sahabatnya yang seuniversitas dengannya, hanya saja berbeda fakultas. Dia juga berasal dari Indonesia, hanya saja orang tuanya blasteran Indonesia Singapura. Tapi karena semenjak kecil, ia di Indonesia, jadi ia lebih lancar berbahasa Indonesia dibanding bahasa inggris.

“kemana? Gue juga udah sumpek di apertemen ini” balas Alice.

“gue mau beli kado di mall Thrushcross Grange, mau temenin gue nggak?”

“buat siapa? Yaudah, kebetulan, gue juga mau cuci foto sama beli memori.”

“oke, besok gue jemput lo jam 10 ya?”

“okay”

Keesokan harinya, mereka jadi jalan bareng.

“lo udah pernah ke Thrushcross Grange belum Cat?”

“belum sih. Lo?”

“udah, tapi cuma sekali.”

Sesampainya di sana, mereka hunting kado dulu. Sebenernya simple, hanya dua boneka, tapi mereka hampir menghabiskan waktu satu setengah jam hanya untuk mencari dua boneka.

“hehehe maap ya Alice, kalo nyari boneka gue emang lama.”

“astaga! Tinggal pilih terus bayar nggak bisa tah?”

“makanya bantuin.”

“ya mau apa dulu? Bahkan dari tadi nggak jelas mau beli apaan”

“boneka elmo sama kura kura”

“hmmm.. oke” Alice pergi mencari dan menyerahkan semua boneka yang menurut dia lucu dan menggemaskan hanya dalam 10 menit.

“ya ampun! Lo mau gue beli semua ini?” Cathy bengong ketika melihat ada sekitar 15 boneka di genggamannya. (itu baru yang ada di tangannya yang sudah dilebarkan, sedangkan yang berjatuhan masih banyak.)

“elaaah, gue juga nggak mau nyiksa dompet lo kali. Pilih aja dulu. Tu banyak warnanya. Jadi lo nggak harus ngeborong lebih dari tiga! Ngerti nggak?”

Akhirnya untuk memilih saja sudah menghabiskan waktu 10 menit. Jadi kalau ditotal sudah lebih dari dua jam! Setelah membayar di kasir, Cathy menanyakan Alice dimana letak mushala.

“ada di atas. Emang udah adzan?”

“udah, temen gue selalu ngingetin gue. Nih sms nya”

“oh yaudah yuk.”

Sesampainya di mushala mereka bingung dimana tempat untuk berwudhu.

“lo tau tempat wudhunya?” Cathy bertanya

“kagak, dulu gue nggak shalat di sini, Cat. Hmmm gimana kalau wudhu di kamar mandi aja?” Alicemenjawab seadanya.

“nggak ada pilihan laen. Eh terus ngapain lo lepas sandal lo?”

“males aja, wudhu kok pake sandal hehehe”

Akhirnya mereka pergi ke kamar mandi.

“heh, buruan masuk!” ajak Cathy

“hah? Gila lo, nanti dikira lesbong lagi gue! Enggak!” jawab Alice tegas

“lesbong itu apaan?” tanya Cathy dengan muka tak berdosa ditambah dengan suara yang datar.

“lesbi, babo!” Allice masih mencoba bersabar melihat muka Cathy yang sulit diungkapkan dengan kata kata. Ia pun menuruti perintah Cathy.

“oh hehehe”

“hmm” (masih wudhu)

“lesbii hahaha” (semakin mengeras)

“hmm” (masih wudhu)

“bwuahahahahahahahaha” tiba tiba tawanya meledak dari kamar mandi dan membuat orang orang di luar bingung.

“heeeeh! Apaan sih lo! Telat banget dah ketawanya!” (terpaksa ngulang sangking nggak tahan pengen teriak)

“iya iya maap. Udah ulang lagi sono. Suruh siapa ngomentari gue. Hahaha”

“buset dah ni anak nggak sadar apa, ini Inggris woooooyyy! Lu kire masih di jakarte apeee. Ketawa udah kayak lebaran aja” Kalimat yang diucapkan Alice sebelum dia ber (mengulangi) wudhu.

Kini giliran Cathy yang wudhu. Dengan bergantian, Alice memegang shower dengan mencoba menstabilkan volume air yang keluar.

“nah nah mulai deh ni anak. Niat nggak sih lo megang shower? Udah nggak kepencet lagi deh tu shower. Gimana gue mau wudhu!” Cathy menatap Alice yang sedari tadi memasang mimik serius mempertahankan aliran air.

“bruakakakakakakaka hahahahahaha maap yaa” ia pun sadar ternyata dia hanya memasang muka serius bukan otak serius yang sebenarnya. Alice terbengong lima detik dan masih menerka nerka apa maksud yang diucapkan Cathy.

“heeeh sadar! ini Inggris!!!!!!! Lu kire masih di jakarte apeeee.”

“abisnya ………..” ia tidak melanjutkan kalimatnya karena sudah sakit perut karena ketawa.

Mereka pun selesai wudhu, dan tiba tiba ada ibu ibu yang nyengir heran ke arah mereka
“so strange!” gumam seorang ibu ibu yang sudah cukup tua sambil melihat kearah Alice dari atas sampai bawah dan mengerinyitkan dahi ditambah alis mata yang diangkat sebelah.

“eh tau nggak Cat, tadi kayak ibu ibu itu bergumam kalo kita aneh tau.” Bisik Alice
“itu mah elu yang aneh, liat aja lu nggak pake sandal! Malu maluin. Udah sana, males gue deket deket sama lo”

“hiks” Alice pun memasang muka sedih yang (tentu saja) penuh dramatisir.

“tuh kan bolot lo!”

“apa? Emang kenapa? Hah?”

“dasar begoooooo! Selalu masalah tau gue jalan bareng lo ini, bener bener kayak orang bego!!”

“hah? Emang kenapa?”

“noh! Liat”

Cathy membalikan kepala Alice ke belakang

“sekarang lo liat?”

“astaganaga!”

(hening lima detik)

“apa mata gue nggak salah ya? Apa bener itu bacaannya ……………..” Alice tidak melanjutkan pembicarannya

“iya, bener. Tempat wudhu disitu! Ah dengan bodohnya kita wudhu di kamar mandi” ucapnya lesu

“apa baru dibuat? Tadi gue nggak liat tuh ada tulisan disitu! Apa ini di tempat berbeda?”

“sudahlah hentikan ucapanmu. Wajar aja, ibu ibu tadi bilang kita aneh. Sekalipun dia nggak tau kita wudhu, kemungkinan gara gara sandal eluuuu!”

“hhehehe nggak ada gue nggak rame kan Cat?”

“tepatnya nggak ada lo nggak malu maluin.” Ucap Cathy dengan nada datar cenderung bosan.

“ah ayolaah.. kan jarang jarang kita jadi orang idiot seperti ini huahahahaha”

“asal lo nggak nulis status yang nggak nggak di fb lo itu.” cathy memperingatkan sewaktu Alice mengotak atik handphone nya sebelum shalat.

“oh tidaaaak bisaaaa”

“itu kata siapa?”

“si sule, OVJ hahaha”

“eh sejak kapan ada OVJ di Inggris?”

“heh makanya geolll! Ada twitter itu dibuka heeey”

“ah bodo ah, buruan shalat.” Kata Cathy

Setelah shalat, mereka makan, sebelum mencetak foto, dan membeli memori. Sesampainya di pemesanan, makanan yang mereka pesan sudah habis, jadi hanya satu makanan yang cukup bagi kantong mereka.

“astaga!!! Apa ini? Apa bener ini benda mengerikan itu?”

“maksudnya?”

“apa lo nggak liat? Ada wortel lhoooo!”

“hehehe nggak papa kali, bagus buat mata elu.” Imbuh Cathy

“yeee nggak gitu juga kali, gue bakal makan dikit aja.”

“hmmm nggak terlalu buruk, apa ini dicampur dengan buah? Rasanya lumayan seger. Hihihi tapi tetep aja rasa wortel itu …………. Ah lupakan”

Sementara Alice berkomentar tentang wortel, Cathy tetap melanjutkan makanannya, tak menggubris sama sekali.

“gue cuci tangan duluan” kata Cathy

“oke, nanti gentian, jagain notebook gue”

“eh Lice, jangan kaget nanti pas cuci tangan ya hahaha” Cathy tertawa terbahak bahak tanpa alasan.

“nggak akan. Gue udah tau tanduk elu. Gue tau kok caranya meke wastafel begituan.”

“oh ya? Tau dari mana?”

“tiara, waktu itu gue ke sini sama tu bule, terus gue puter puter kerannya, eh nggak nyala nyala. Terus si bule itu malah ngetawain gue sambil ngasih tau kalo caranya diteken! Puas lo”

“ah ternyata lo emang selalu bikin malu ya. Kirain sama gue doang.”

“alice gitu lhooo”

Setelah Alice mencuci tangan, mereka pergi sesuai rencana. Dan Cathy mengantar Alice ke depan apertemennya, dan tertawa bersama mengingat kejadian hari ini yang telah mereka lalui.

“pokoknya gue nggak mau jalan sama lo lagiiiiiiiiiiiiiiii” Cathy meneriaki Alice dari spionnya dan semakin menjauh.

“coba ajaaaaaaaaaa lo nggak bakal bisaaaaaaaaa hahahha”



Beri Tahu Aku Dimana Letak Tempat Wudhu Ini!!!!!!!!!!!!!!!!!!! –the end- thanks for reading

(sebenernya nama mallnya gue dapet dari novel salut gue (saking tebelnya) yang berjudul Wuthering Heights. Nama Cathy juga berasal dari nama tokoh di Wutering Heights. Nama Alice dapet dari lagu SS501 *peluk HYS* dan nama Universitasnya gue dapet dari buku cara merawat hewan adek gue *Campbell adalah salah satu jenis dari hamster* jadi gue ngasal aja buat cerita ini. Dari pada dalam bentuk diary, hehehe)
Udahan ah gue mau ngilang dulu. Dha dha bloggers (tebar kembang tujuh rupa) (bakar menyan) (cium HYS) *eh?

0 Comments:

Post a Comment